Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung resmi meluncurkan Kelas Migran Vokasi untuk siswa SMA dan SMK. Peluncuran tertandai dengan penandatanganan MoU antara Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Menteri Pekerja Perlindungan Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Rabu, 30 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Abdul Kadir Karding menyebut Kelas Migran Vokasi inisiatif Provinsi Lampung. Menurutnya program itu menjadi solusi meningkatkan penyerapan usia produktif dunia kerja.
Kemudian melalui program itu, pekerja migran yang tertidak hanya bermodalkan keterampilan bekerja namun juga kemampuan berbahasa dan pengetahuan budaya. Dengan begitu maka pekerja migran asal Indonesia memiliki kualitas dan terhormat.
“Kelas migran ini sesungguhnya berasal dari Lampung. Ide dari gubernur dan kawan-kawan akhirnya sekarang di mana-mana saya jadikan model seluruh provinsi,” katanya.
Selanjutnya ia menyampaikan, Lampung memiliki 7 juta angkatan kerja, dan 5 juta di antaranya merupakan lulusan SMA dan SMK. Dari jumlah itu, ada 383.000 orang tidak terserap karena jumlah lapangan kerja yang terbatas.
Kemudian menurutnya, keberadaan Kelas Migran Vokasi saat ini bisa menjawab keresahan tersebut. Dengan pembekalan yang terberikan selama mengikuti kelas, lulusan SMA dan SMK akan memiliki keterampilan yang terbutuhkan ketika lulus.
“Daripada kita membangun BLK mahal lebih baik memanfaatkan ruang-ruang yang kosong dan kita memanfaatkan kelas yang sudah ada. Kelas migrasi tujuannya agar anak-anak kita nanti setelah lulus tidak bingung mau ke mana,” katanya.
Selain memberikan peningkatan kemampuan siswa, melalui Kelas Migran Vokasi sekolah juga akan membantu para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan luar negeri. Sehingga ketika lulus, peserta didik akan langsung terserap dunia kerja, tidak menjadi pengangguran.