Bandar Lampung (Lampost.co) – Misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) menggunakan KRI Dewaruci akan singgah di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk Lampung.
KRI Dewaruci mulanya bertolak dari Tanjung Uban pada 8 hingga 10 Juli 2024 yang membawa 50 orang rombongan laskar rempah. Rute pelayaran MBJR tersebut akan berlabuh di Pelabuhan Panjang pada 11 Juli 2024.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Heni Astuti, mengatakan MBJE merupakan program untuk memperkenalkan jalur rempah Indonesia. Sebab, sebagai situs warisan budaya tak benda dunia UNESCO.
BACA JUGA: Kolaborasi Wujudkan Jalur Rempah Jadi Warisan Budaya Dunia
“Kegiatan ini sejak 2020 dari wilayah Timur Indonesia, tengah, dan sekarang barat, termasuk Lampung,” kata Heni, Selasa, 9 Juli 2024.
Kegiatan itu mengeksplorasi lebih dalam mengenai jalur rempah, terutama lada hitam yang menjadi ciri khas Lampung. Selain itu, diskusi terkait sejarah rempah dan perkembangannya di Lampung.
“Kami juga akan mengenalkan warisan budaya tak benda Indonesia asal Lampung. Kami ada 64 warisan budaya tak benda,” ujarnya.
Kemudian rangkaian kegiatan lainnya pada 11 – 14 Juli berupa festival multietnis dan festival musik tradisi di Museum Lampung. Lalu pameran hasil-hasil wastra dan rempah asal Lampung. “InsyaAllah persiapan sudah matang,” kata dia.
Dia berharap kegiatan itu akan mengangkat potensi dan kekayaan alam Lampung ke kancah internasional.
“Kami sangat bangga sekali Lampung sebagai salah satu jalur rempah. Bahkan, ini akan terdaftar di UNESCO, artinya potensinya sangat besar,” ujarnya.