Bandar Lampung (Lampost.co)–Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program untuk mengenalkan budaya multikultural. Pertukaran mahasiswa adalah satu dari sekian banyak program merdeka belajar kampus merdeka atau MBKM.
Melalui program itu, mahasiswa berkesempatan untuk belajar di berbagai klaster yang ada di seluruh Indonesia selama satu semester. Sesuai dengan namanya, tujuanPMM adalah untuk melakukan perpindahan klaster antarpulau di wilayah Indonesia.
Selain merasakan atmosfer baru dalam pembelajaran, program itu juga bertujuan untuk membuat mahasiswa memiliki wawasan kebangsaan yang majemuk. Mahasiswa akan mendapatkan banyak pengalaman baru mengenai nilai-nilai kebhinekaan, keberagaman suku, ras, agama, dan budaya.
Salah satu mahasiswa Universitas Lampung, Rafifah Karimah yang mengikuti PMM menceritakan pengalamannya ikut PMM. Menurutnya, program besutan Menteri Nadiem Makarim itu banyak mendatangkan pengalaman positif.
Mahasiswa jurusan Agribisnis itu mengikuti Program PMM di Institut Pertanian Bogor (IPB). Total ada 150 mahasiswa dari 38 provinsi yang tergabung dalam program tersebut.
Dengan banyaknya mahasiswa berbagai daerah, Rafifah mengaku banyak mendapat pengetahuan dan ilmu baru tentang budaya yang ada di Indonesia. Sebab setiap dari mahasiswa harus membuat power point untuk mempresentasikan budayanya masing-masing.
“Dalam forum itu benar-benar banyak yang baru saya tahu. Yang unik saya baru tahu ada hewan Anoa. Kecil kayak marmut dan itu aslinya dari Manado,” kata Rafifah, Selasa, 12 Maret 2024.
Rafifah mengatakan tak hanya pengenalan budaya secara teori, PMM juga mengharuskan mahasiswa mengadakan pentas seni budaya. Mahasiswa wajib membawa baju adat daerah masing-masing.
Selain itu juga ada festival makan makanan tradisional pada kegiatan PMM di ITB. Di mana setiap mahasiswa datang dengan membawa makanan khas daerah masing-masing.
“Kami saling bertukar budaya saling bercerita tentang makanan itu dan sambil mencicipinya. Banyak banget makanan yang baru saya tahu. Ini kesempatan yang luar biasa buat saya,” ujarnya.
Ajang Mempelajari Sejarah
Selan mempelajari budaya masing-masing mahasiswa, program PMM juga memberikan kesempatan untuk menggali sejarah serta potensi daerah penempatan. Dalam hal ini, Bogor.
Bogor sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia, kata Rafifah memiliki banyak cerita menarik yang harus dipelajari. Ia menjelaskan dalam program PMM terdapat modul pembelajaran yang membantu mencapai target pembelajaran.
Dalam modul nusantara itu, lanjut Rafifah, hampir sebagian besar kegiatannya berkaitan dengan budaya. Beberapa di antaranya seperti kebhinekaan, refleksi, hingga kegiatan bakti sosial bersama masyarakat adat.
“Kami keliling ke tempat-tempat bersejarah, Kebun Raya Bogor, Kota Tua, Monas, alun-alun, semua tentang budaya di Bogor. Juga akan ada narasumber yang akan jelasin tentang eksplorasi budaya di sini,” jelasnya.
Dengan banyaknya pengalaman itu, Rafifah mengaku optimis bahwa mengikuti PMM akan menjadi bekal dalam menjajaki karir di kemudian hari.