Jakarta (Lampost.co)–Menjelang HUT RI 2024, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Hal ini Usman sampaikan di hadapan wartawan dalam jumpa pers di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta.
“Saya minta maaf karena mundur di saat kita akan melaksanakan HUT RI di IKN,” kata Usman.
Baca juga: Dirjen Kemenkominfo Mengundurkan Diri Imbas Serangan Siber
Ia bercerita dirinya menjadi Dirjen IKP Kominfo pada 10 Agustus 2021. Artinya, ia sudah berbakti selama 3 tahun 4 hari dalam mengemban jabatan tersebut.
“Waktu 3 tahun tentu terlalu singkat untuk pengabdian kepada Indonesia. Sebab, pengabdian kepada bangsa negara harus seumur hidup,” ucapnya.
Namun, ia mengatakan pengabdian kepada Indonesia bisa dari mana saja, hingga resmi mundur dari Dirjen IKP per 13 Agustus 2024.
Tak lupa Usman juga mengucap terima kasih kepada teman-teman di lingkungan Kementerian Kominfo, lembaga-lembaga pemerintahan lain, hingga wartawan dan masyarakat luas.
Mantan Jurnalis
Sebelum memegang tanggung jawab tersebut, sosok Usman Kansong dikenal sebagai jurnalis dengan jabatan terakhirnya sebagai Direktur Pemberitaan di Media Indonesia pada 2020.
Pada 2000-2009 ia mengabdi di media penyiaran Metro TV dengan posisi terakhir ialah News Current Affairs Manager di Metro TV. Pria kelahiran Jakarta, 13 April 1970 itu juga pernah bekerja di Harian Republika sejak 1995-2000.
Semua pengalaman kerja itu sejalan dengan latar pendidikannya yang merupakan lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan, tahun 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005.
Ia juga diketahui memegang posisi Dewan di dalam Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan pernah mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003.
Tidak hanya itu, Usman pernah mendapatkan fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat. Dan berpartisipasi dalam “people to people diplomacy” yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).