Jakarta (Lampost.co)–Kasus penularan Human Metapneumovirus (HMPV) mirip flu ini sedang mengalami kenaikan di China dan sudah ada di Indonesia. Virus ini khawatirnya menyebar keluar China dan memicu pandemi baru seperti Covid-19.
Info Penting:
- Gejala mirip flu dan batuk pada umumnya
- Virus HMPV tidak mematikan tetapi tetap diwaspadai
- Pencegahan denganmenjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, HMPV sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak lama dan bukan penyakit mematikan, mirip flu biasa. Meski demikian, kata Budi, publik tetap perlu waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti istirahat yang cukup.
Di China, semua kasus HMPV yang terdeteksi melibatkan anak-anak. Penyakit ini nyakit musiman yang rentan meningkat setiap musim dingin.
Baca Juga: Wabah Flu Singapura di Lampung Terindikasi 145 Kasus
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik. Karena HMPV bukanlah virus baru dan dunia medis sudah mengenalnya.
“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau cek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak terkena HMPV,” kata Menkes, 6 Januari 2025.
Menkes menjelaskan, virus hMPV berbeda dengan virus Covid-19. Menurutnya, Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan hMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.
“HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa, tidak mematikan,” ujar Menkes.
Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus, terang Budi.
Cara Penularan
Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa penularan virus HMPV melalui batuk dan bersin. Juga kontak fisik atau erat, seperti bersalaman, berpelukan, hingga sentuhan pada permukaan benda yang terpegang pasien.
Karena itu, Menkes maupun Dicky mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin. Memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.