Beirut (Lampost.co)—Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengeluarkan peringatan kepada Siprus, anggota Uni Eropa. Negara itu terletak di Mediterania Timur sebelah barat pantai Lebanon dan Israel.
Nasrallah mengatakan kelompok tersebut memiliki informasi Israel tengah melakukan latihan militer di Siprus di medan yang mirip dengan Lebanon Selatan.
Menurut Nasrallah, Israel berencana menggunakan bandara dan pangkalan di Siprus untuk keperluan militer. Hal itu terjadi jika infrastruktur militernya mendapat serangan selama perang besar.
“Membuka bandara dan pangkalan Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon berarti Pemerintah Siprus telah menjadi bagian dari perang. Dan perlawanan akan menghadapinya sebagai bagian dari perang,” kata Nasrallah tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti kutipan Al Jazeera, Kamis (20/6/2024).
Nasrallah juga memperingatkan kelompok tersebut akan membuka front angkatan laut melawan Israel di Mediterania.
Ia menambahkan Hizbullah akan melanjutkan serangannya terhadap target-target Israel,. Mereka mengatakan solusi untuk krisis tersebut “jelas”: Mengakhiri perang Israel di Gaza.
Lebih dari 37.000 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Israel melancarkan perang pada 7 Oktober setelah Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, memimpin serangan ke Israel Selatan, menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik Israel, dan menangkap sekitar 250 orang lainnya sebagai tawanan.
Nasrallah membela Hamas karena mengajukan tuntutannya atas proposal pimpinan Amerika Serikat yang bertahap yang menurut Washington akan mengarah pada “gencatan senjata yang langgeng”.
Ia mengatakan rencana AS memiliki celah “jelas” yang akan memungkinkan Israel untuk melanjutkan perang setelah tahap pertama proposal, yang akan membebaskan beberapa tawanan Israel yang ditahan Hamas.