Beirut (Lampost.co)—Kelompok militan Hizbullah di Lebanon menembakkan lagi roket dan drone ke tentara Israel. Hizbullah menargetkan enam barak dan lokasi militer.
“Kami juga menerbangkan skuadron drone bermuatan bahan peledak di tiga pangkalan Israel lainnya,” kata kelompok itu, mengutip AFP, Jumat (14/6/2024).
Salah satu sasarannya adalah pangkalan Israel yang menurut para militan merupakan markas intelijen yang “bertanggung jawab atas pembunuhan salah satu komandan mereka, Taleb Abdallah.
“Sebanyak 40 proyektil meluncur ke arah daerah Galilea dan Dataran Tinggi Golan,” kata tentara Israel pada Kamis sore waktu setempat.
Mereka mengeklaim mencegat sebagian besar proyektil, sedangkan beberapa lainnya memicu kebakaran.
“Dalam satu serangan di dekat desa perbatasan Manara, satu tentara IDF (tentara) terluka sedang dan seorang tentara lainnya terluka ringan,” kata militer.
Pemerintah Israel mengatakan akan merespons dengan tegas semua serangan Hizbullah.
“Israel akan merespons dengan kekerasan terhadap semua agresi Hizbullah,” kata juru bicara pemerintah David Mencer. Ia berjanji akan “memulihkan” perbatasan utaranya.
Dalam beberapa pekan terakhir, pertukaran lintas batas telah meningkat. Hizbullah meningkatkan penggunaan drone untuk menyerang posisi tentara Israel. Dan Israel membalas dengan serangan yang menargetkan para militan.
Pejabat tinggi Hizbullah, Hashem Safieddine, bersumpah kelompoknya akan “meningkatkan intensitas, kekuatan, kuantitas, dan kualitas serangan”, saat berbicara di pemakaman Abdallah.
Tentara Israel mengonfirmasi mereka melakukan serangan yang “menyingkirkan” Abdallah pada Selasa. Mereka menggambarkannya sebagai “salah satu komandan paling senior Hizbullah di Lebanon Selatan”.
Sumber militer Lebanon mengatakan dia adalah komandan Hizbullah “paling penting” yang terbunuh sejak awal perang.