Jakarta (Lampost.co) — Sedikitnya 5 anak tewas dan 12 lainnya, termasuk perempuan, terluka akibat pengeboman Israel di Kota Jalur Gaza, Palestina.
Korban tewas ketika pasukan Israel menembaki sekelompok warga sipil di dekat kafe kamp pengungsi Shati di sebelah barat kota.
“Anak-anak tersebut sedang bermain ketika mereka terbunuh oleh serangan pesawat nirawak,” lapor kantor berita WAFA, yang mengutip sumber-sumber lokal.
Baca juga: Israel Bombardir Jabalia Gaza Utara, 30 Orang Tewas
Militer Israel tidak menanggapi laporan tewasnya anak-anak tersebut.
Sementara itu, lebih dari 300 orang telah tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza Utara sejak pekan lalu.
“Kami telah mendokumentasikan 300 kematian dalam sembilan hari berturut-turut genosida di tengah pembunuhan sistematis dan pengepungan total terhadap warga sipil,” kata Ismail al Thawabteh yang mengepalai kantor media Palestina di Gaza dalam konferensi pers.
“Ini tindakan yang disengaja yang dilakukan di bawah perlindungan penuh dari pemerintah AS, yang mendukung dan bekerja untuk merekayasa genosida dan sepenuhnya menutupi pembantaian pendudukan,” kata dia.
Berpesta
Di sisi lain, Tentara Israel merekam diri mereka sendiri saat berpesta di reruntuhan sekolah Jalur Gaza yang dulu menampung warga Palestina yang mengungsi.
Eliran Richker, seorang tentara Israel, membagikan video saat ia dan tiga lainnya sedang berdansa di Facebook pada 27 September.
Grafiti berbahasa Ibrani di dinding di belakang tentara tersebut bertuliskan, “Seorang pria Arab ialah orang mati.”
Media sosial Richker menampilkan beberapa contoh lain saat ia dan rekan-rekan tentaranya menikmati tanah dan ruang yang mereka tempati dari warga Palestina di Gaza selama pengepungan Israel selama setahun.
Salah satu gambar menunjukkan reruntuhan Sekolah Dasar Abdelraouf Alsharif yang terletak di Gaza Utara dan tampaknya menjadi markas kelompok tersebut.