Washington (Lampost.co)—Armada tempur USS Abraham Lincoln tiba di Timur Tengah setelah adanya perintah terbaru Menteri Pertahanan Lloyd Austin. Demikian ungkap Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), Rabu (21/8/2024).
“USS Abraham Lincoln (CVN 72), armada dengan perlengkapan pesawat tempur F-35C dan F/A-18 Block III itu memasuki wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (USCENTCOM),” kata CENTCOM pada X.
Kapal induk itu mendapat pendampingan Skuadron Penghancur (DESRON) 21 dan Carrier Air Wing (CVW) 9, tambah pernyataan itu.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Pentagon telah mengumumkan AS akan mengerahkan aset militer tambahan di Timteng sebagai antisipasi serangan balasan Iran terhadap Israel.
Austin kemudian memerintahkan Carrier Strike Group USS Abraham Lincoln, yang dilengkapi dengan pesawat tempur F-35C, untuk mempercepat transit ke wilayah tanggung jawab Komando Pusat. Tujuannya menambah kemampuan komando serang yang sudah ada lebih dahulu dari USS Theodore Roosevelt Carrier Strike Group.
Sebagai tambahan, Austin juga memerintahkan kapal selam berpeluru kendali USS Georgia (SSGN 729) menuju wilayah Komando Pusat.
Pengambilan langkah tersebut saat ketegangan meningkat di Timteng setelah terjadinya pembunuhan Ketua Politik kelompok perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli 2024 di ibu kota Iran, Teheran. Dan pembunuhan Komandan Senior Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan udara Israel di wilayah pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli 2024.
Baik Hamas maupun Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh. Namun, Pemerintah Israel tidak memastikan maupun menyangkal bertanggung jawab.
Iran lalu bersumpah akan memberikan “hukuman berat” kepada Israel atas pembunuhan Haniyeh di wilayah Iran.
Meningkatnya ketegangan di Timteng terjadi di tengah serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza. Aksi Israel itu telah menewaskan lebih dari 40.170 warga Palestina. Menyusul serangan pada 7 Oktober 2023 lalu oleh Hamas yang menewaskan 1.139 warga Israel.