Jakarta (Lampost.co) — Otoritas Penerbangan Sipil Iran menghentikan layanan penerbangan ke bandara di Iran pada Minggu, 6 Oktober 2024 petang hingga Senin, 7 Oktober 2024, pagi.
Pasalnya, Tel Aviv mengancam akan meluncurkan serangan balasan yang sangat kuat terhadap Iran setelah serangan rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Kantor berita Mehr melaporkan penghentian layanan penerbangan di semua bandara di Iran Minggu pukul 21.00 waktu setempat (1700 GMT) hingga Senin pukul 06.00 pagi (0200 GMT).
Baca juga: Lebanon Memburuk, Kemlu RI Evakuasi 40 WNI dan 1 WNA ke Yordania
“Kami tidak mengharapkan Israel menargetkan pusat-pusat politik, militer, atau ekonomi yang signifikan dan strategis,” ujar juru bicara otoritas yang tidak disebutkan namanya dalam kantor berita semi-resmi Iran, Mehr.
Pejabat keamanan Iran itu mengonfirmasi pihaknya mengharapkan respons potensial dari Israel terhadap Iran akan terbatas.
Pada Selasa, Israel mengatakan Iran telah meluncurkan sekitar 180 rudal ke wilayah otoritas tersebut. Serangan itu Teheran sebut sebagai balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh dari Hamas. JUga Hassan Nasrallah dari Hizbullah, dan Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Abbas Nilforoushan.
Sementara itu serangkaian serangan Israel di Lebanon telah merenggut lebih dari 100 nyawa anak-anak dalam 11 hari terakhir.
Hal itu berdasarkan laporan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pekan ini.
Laporan dari UNICEF menambahkan bahwa sekitar 690 anak-anak juga terluka akibat serangan Israel sejak enam minggu terakhir.
UNICEF mengatakan bahwa mereka sedang berupaya menyediakan bantuan kemanusiaan darurat dan pasokan medis ke daerah serta masyarakat terdampak serangan di Lebanon.