Jakarta (Lampost.co) — Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Selasa (22/10) waktu setempat, mengonfirmasi bahwa serangan udara di Beirut pada 4 Oktober turut menewaskan kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashem Safieddine.
Safieddine adalah termasuk tokoh penting dan calon kuat pengganti Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam sebuah serangan Israel di selatan Beirut, menurut Times of Israel.
Kepala intelijen Hizbullah, Hussein Ali Hazima, tewas bersama Dewan Eksekutif Hizbullah tersebut.
Baca juga: Hizbullah Klaim Hancurkan 20 Tank dan Bunuh 55 Tentara Israel
Sasaran serangan itu adalah markas intelijen bawah tanah Hizbullah di Beirut.
Menurut IDF, lebih dari 25 anggota unit intelijen Hizbullah, termasuk komandan senior, berada di dalam markas tersebut pada saat serangan dilancarkan.
Safieddine adalah sepupu Hassan Nasrallah. Menurut IDF, Safieddine memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan dalam kelompok paramiliter Hizbullah.
Sebelumnya, pesawat tempur Israel melancarkan tiga serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada Selasa. Saat Tel Aviv mengintensifkan kampanye udaranya di Lebanon.
Serangan tersebut menargetkan wilayah Ghobeiry di Beirut selatan, menurut laporan kantor berita negara Lebanon NNA.
Belum ada rincian tentang cedera atau kerusakan.
Serangan udara diluncurkan tak lama setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi segera bagi penduduk di daerah tersebut.
Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu terhadap yang di klaimnya sebagai target Hizbullah dalam eskalasi perang dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak di mulai serangan brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Hampir 2.500 orang telah tewas dan lebih dari 11.600 lain terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu.