Jakarta (Lampost.co) — Serangan udara Israel di Lebanon menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai 99 lainnya selama akhir pekan. Angka kematian terbaru tercatat meningkat.
Jumlah total orang yang tewas dalam serangan Israel di negara itu sejak Oktober 2023 menjadi 3.189 orang dengan 14.078 orang terluka. Ini berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon dalam suatu pernyataan.
Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan pihaknya menemukan 43 mayat dan beberapa orang terluka dari bawah reruntuhan menyusul serangan Israel di Lebanon selatan dan timur.
Baca juga: Israel Serang Lebanon, Bangunan Bersejarah Hancur
“Di distrik Byblos, Provinsi Mount Lebanon, tim Pertahanan Sipil mengevakuasi 24 jenazah dan mengevakuasi delapan orang yang terluka dari puing-puing,” lapor Kantor Berita Nasional Lebanon.
Kemudian di desa Deir Qanoun Ras Al-Ain di wilayah kegubernuran, tim Pertahanan Sipil menemukan lima jenazah korban dan menyelamatkan dua orang yang terluka.
Di wilayah yang sama, jenazah tiga orang ditemukan di desa Aadloun dan dua jenazah lain ditemukan dari bawah reruntuhan di kota Hanniyeh, menurut badan tersebut.
Sebelumnya, Israel telah membunuh 12 paramedis dan sukarelawan pertahanan sipil serta melukai tiga lainnya akibat serangan di beberapa kota pada distrik Tire, Lebanon selatan.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pesawat tempur menargetkan Kota Deir Qanoun Ras Al-Ain di distrik Tyre, menewaskan enam anggota Pramuka Islam.
Serangan di Deir Qanoun Ras Al-Ain juga menewaskan seorang warga sipil dan melukai 12 lainnya.
Kementerian juga melaporkan bahwa serangan udara di Kota Ain Baal di Tirus melukai tiga anggota Pramuka Islam. “Lima anggota Pramuka Islam tewas dalam serangan udara di kota Hanouiyeh di Tirus,” lapor Kantor Berita Nasional Lebanon.