Bandar Lampung (Lampost.co): Wabah demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan seperti saat ini mulai merebak dan kita harus tahu cara membasmi DBD. Banyak berbagai wilayah melaporkan peningkatan kasus warga terjangkit virus DBD. Bahkan sudah ada korban jiwa akibat penyakit yang pembawanya adalah nyamuk Aedes aegypti. Sudah seharusnya kita menjadi lebih waspada agar tidak terjangkit penyakit DBD.
Ketika kasus tengah meningkat, yang bisa Anda lakukan adalah lebih waspada menjaga lingkungan jangan sampai tergigit nyamuk Aedes aegypti. Satu-satunya cara mencegah DBD adalah memberantas perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga: 13 Orang Meninggal Dunia akibat Wabah DBD di Klaten
Sayangnya, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang nyamuk tersebut masih sangat rendah. Contohnya saja, hampir semua orang berpikir bahwa hanya dengan fogging atau pengasapan, nyamuk Aedes aegypti beserta telur-telurnya musnah. Padahal, untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti tidak cukup hanya dengan fogging saja, bahkan cenderung keliru.
Nah, supaya kita terhindar dari DBD, simak penjelasan di bawah ini, melansir dari situs resmi Pemkab Buleleng, tentang cara yang tepat untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti berserta sarangnya!
Fogging Tidak Bisa Memberantas Nyamuk DBD Secara Total
Selama ini, pemahaman yang beredar luas di masyarakat, cara ampuh untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah menggunakan fogging atau pengasapan. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Prof. Dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK menjelaskan alasannya.
“Fogging memang bisa membunuh nyamuk dalam waktu singkat. Namun, satu minggu kemudian nyamuknya keluar lagi, karena masih ada larvanya,” jelas dr. Saleha, Rabu (13/2), di acara Seminar Awam & Media Demam Berdarah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta.
Selain itu, fogging cenderung hanya dilakukan di luar rumah, seperti di selokan, genangan air di tengah jalan, dan sebagainya. Padahal, nyamuk Aedes aegypti tinggal di genangan air bersih dan jauh dari sinar matahari. Artinya, nyamuk tersebut tinggal di dalam rumah, bukan di tempat kotor.
Oleh sebab itu, dr. Saleha menekankan bahwa fogging harus disertai dengan PSN. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) adalah program pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi atau ember air. Dengan begitu, wabah DBD, nyamuk Aedes aegypt, beserta sarangnya bisa diberantas secara lebih efektif.
Ini yang Harus Dilakukan untuk Membasmi Nyamuk Aedes Aegypti
PSN merupakan cara terbaik untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti. Namun, selain PSN, dr. Saleha juga menjelaskan sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah perkembang biakan nyamuk yang menularkan virus dengue, penyebab demam berdarah.
1. Hindari Tanaman Rimbun dan Pelihara Tanaman Antinyamuk
Nyamuk Aedes aegypti senang hidup di tanaman rimbun. Jadi, dr. Saleha merekomendasikan agar menghindari tanaman yang terlalu rimbun. Kalaupun mau memelihara tanaman rimbun, sebaiknya diselingi dengan tanaman antinyamuk.
Tanaman antinyamuk adalah tanaman yang mengeluarkan aroma menyengat. Beberapa tanaman yang tegolong antinyamuk seperti, kayuputi, sereh, jahe, lengkuas, kemangi, kencur, jeruk purut, lavender, dan zodia. Tanaman-tanaman tersebut tidak sukai oleh nyamuk.
“Di antara semua tanaman tersebut, zodia yang paling mengeluarkan bau yang tidak disukai nyamuk,” jelas dr. Saleha. Sementara itu, sebagai rekomendasi, Kamu bisa menyaring air buah jeruk purut dan taruh di kamar. Atau, Kamu juga bisa menggeprek serei, ambil airnya, kemudian taruh juga di kamar. Pastikan airnya diganti setiap 2 – 3 hari sekali.
Hindari pula tanaman yang mampu menampung air, misalnya seperti teratai, ataupun tanaman yang memiliki daun lebar. Tanaman-tanaman tersebut berpotensi menjadi tempat tinggal larva nyamuk Aedes aegypti.
2. Memberantas jentik nyamuk Menggunakan Ikan
Siapa sangka, ternyata ikan juga membantu mencegah DBD dan membasmi nyamuk Aedes aegypti. Menurut dr. Saleha, kalau punya kolam ataupun tempat penampungan air lainnya, sebaiknya letakkan ikan di dalamnya. Pasalnya, ikan bisa memakan larva nyamuk Aedes aegypti.
Namun, tidak semua ikan menyukai larva nyamuk Aedes aegypti. Sejumlah ikan yang suka makan larva termasuk ikan cupang, ikan cere, dan ikan kepala timah. Kamu bisa meletakkan ikan-ikan tersebut di dalam bak mandi ataupun di tangki air. Tidak perlu banyak-banyak, satu ikan saja sudah cukup. Pasalnya, kalau terlalu banyak, bisa menimbulkan bau amis.
3. Gunakan Obat Pembunuh Jentik Nyamuk
Selain rutin membersihkan dan menguras tempat penampungan air, Anda juga perlu menggunakan obat pembunuh jentik nyamuk. Pembunuh jentik nyamuk yang paling banyak masyarakat kenal adalah temefos. Obat ini sangat efektif, meskipun dalam penggunannya dengan dosis rendah.
Penggunaan dosis untuk membasmi jentik nyamuk biasanya sekitar 1 ppm. Dengan besaran dosis tersebut, obatnya bisa bertahan selama 2 – 3 bulan di air. Dr. Saleha menyarankan agar menggunakan obat ini di bak mandi ataupun tempat penampungan air lainnya.
Anda bisa melakukan langkah-langkah di atas untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti secara lebih efektif. Daripada sudah terlambat, sebaiknya lakukan pencegahan. DBD adalah penyakit berbahaya, namun pencegahannya bisa dengan menjalani gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News