Jakarta (Lampost.co) — Seorang bayi tidak dapat berbicara secara jelas ketika mereka menginginkan sesuatu, termasuk saat ia mengalami dehidrasi.
Sehingga sebagai orang tua perlu mengetahui tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi dan cara mencegahnya.
Dehidrasi sendiri merupakan kehilangan cairan tubuh yang kita serap. Jika tidak ada tindakan dengan segera, kondisi ini dapat bertambah parah dan menjadi masalah serius.
Baca Juga:
Bayi Pakai Sarung Tangan dan Kaki, Apakah Boleh?
Tanda dan gejala dehidrasi dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kehilangan cairan yang bayi alami. Tanda dan gejalanya juga dapat berbeda pada bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Pada seorang bayi biasanya ada beberapa gejala, antara lain:
– Mata terlihat cekung
– Sedikit atau tidak ada air mata saat mereka menangis
– Popok tidak terlalu basah
– Merasa mengantuk dan sering rewel karena merasa tidak nyaman
Bagaimana cara menangani bayi yang dehidrasi?
Seperti yang kita ketahui, dehidrasi berarti kekurangan cairan. Sehingga penting untuk terus memberikan cairan kepada bayi untuk mengobati dehidrasi mereka.
Namun bayi sebaiknya orang tua bawa ke dokter spesialis anak untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penanganannya. Upaya ini berguna agar orang tua tidak salah mengambil tindakan dalam menangani bayi yang dehidrasi.
Selain itu, penggunaan rehidrasi oral juga boleh, tetapi ini perlu persetujuan dokter apakah boleh atau tidak. Orang tua juga perlu memberikan lebih sering ASI atau susu formula.
Kemudian orang tua juga harus selalu memeriksa bagaimana tekstur kotoran pada bayi. Kotoran yang sangat encer bisa jadi berarti bayi mengalami diare dan kehilangan air. Kotoran yang kering dan keras bisa jadi berarti bayi sedikit mengalami dehidrasi.