Jakarta (Lampost.co) — Aktivitas lembur atau begadang terkadang sering kita lakukan. Masyarakat baik itu orang dewasa maupun anak muda terkadang begadang untuk mengerjakan tugas atau sekadar menonton bola, bermain game, atau media sosial.
Namun ternyata, begadang dapat menimbulkan sejumlah dampak buruk terhadap kesehatan. Kondisi kekurangan jam tidur, bukan saja mengakibatkan rasa lelah, mengantuk sepanjang hari, dan sering menguap. Namun begadang juga dapat membuat tubuh berisiko mengalami microsleep.
Dalam artikel ini, Medcom.id (grup Lampost.co) akan menuliskan berbagai dampak negatif dari begadang. Sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat mengenai kebiasaan tidur di malam hari.
Baca Juga:
Ini 5 Dampak Begadang yang Harus Diwaspadai
Dampak Negatif Begadang
1. Kelelahan dan Kurang Fokus
Begadang dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, sehingga mengurangi kemampuan berpikir jernih, menyelesaikan masalah, dan berkonsentrasi. Hal ini juga dapat memperburuk kewaspadaan dan daya ingat.
2. Gangguan Emosi dan Psikologis
Kurang tidur karena begadang dapat memengaruhi kondisi emosi, membuat lebih mudah tersinggung, cemas, dan depresi.
3. Risiko Penyakit Kronis
Begadang secara teratur terkait dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
4. Masalah Pencernaan
Kurang tidur akibat begadang dapat memicu gangguan pencernaan seperti mulas, kembung, dan diare.
5. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
Begadang melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
6. Penuaan Dini
Begadang dapat mempercepat penuaan dini, karena kurangnya tidur mengurangi produksi kolagen, protein yang menjaga kulit tetap kencang dan kenyal.
7. Gangguan Kardiovaskular
Begadang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian tahun 2016 menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat memicu penyumbatan dan penyakit jantung koroner.
8. Obesitas dan Gangguan Metabolisme
Begadang dapat memicu peningkatan kadar gula darah dan hormon stres kortisol, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak dan memperburuk gangguan metabolisme. Penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa orang yang sering begadang memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari pada dengan mereka yang memiliki jadwal tidur teratur.