Jakarta (Lampost.co) — Salah satu penyakit yang patut kita hindari yakni hipertensi. Menurut data dari Kemenkes, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,11 persen dari populasi. Persentase tersebut membuat Indonesia masuk ke peringkat 5 dengan kasus hipertensi terbanyak di dunia.
Selain itu, berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Dr. Gerald Toreh, SpPD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Cibubur mengatakan agar terhindar dari komplikasi darah tinggi, pemantauan tekanan darah secara rutin penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Tekanan darah normal adalah sekitar 140/90 mmHg.
Baca Juga:
Bukan Hanya untuk Masakan, Inilah 5 Manfaat Lain Bawang Merah
Melakukan pemantauan rutin akan membantu mengidentifikasi peningkatan tekanan darah sebelum menjadi masalah serius.
Dr. Gerald Toreh menjelaskan ada beberapa makanan yang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah:
1. Garam
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan retensi air dan meningkatkan tekanan darah.
2. Makanan olahan
Makanan kalengan, daging olahan, dan makanan cepat saji sering mengandung garam tinggi.
3. Lemak jenuh dan trans
Makanan yang kaya lemak jenuh dan trans, seperti gorengan dan makanan cepat saji, dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah.
4. Minuman beralkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah
5. Gula
Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk minuman manis dapat meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi.