Jakarta (Lampost.co) — Sashimi merupakan hidangan khas Jepang berupa irisan daging ikan yang tersaji dalam keadaan mentah.
Biasanya sashimi memiliki rasa yang bervariasi tergantung pada jenis ikan atau makanan laut yang tersajikan.
Secara umum, rasanya segar dengan tekstur lembut dan sedikit kenyal. Beberapa jenis sashimi yang populer seperti salmon, tuna, dan ikan mackerel.
Baca Juga:
Suka Makan Fast Food atau Gorengan, ini Dampaknya bagi Kesehatan
Ikan atau makanan laut dalam sashimi seringkali dipilih dengan sangat hati-hati untuk memastikan kesegarannya. Hal ini karena kualitas bahan sangat memengaruhi rasa dan keamanan hidangan ini.
Kendati kita siapkan dengan sangat hati-hati, terlalu banyak dan sering mengonsumsi sashimi tetap berisiko bagi kesehatan. Berikut beberapa bahaya yang perlu jadi perhatian:
1. Keracunan makanan
Ikan mentah berisiko mengandung bakteri, parasit, atau virus, seperti Salmonella, E. coli, atau cacing anisakis, yang dapat menyebabkan keracunan makanan atau infeksi parasit. Meskipun sushi dan sashimi biasanya tersajikan dengan hati-hati, risiko ini tetap ada.
2. Merkuri dan kontaminan
Beberapa jenis ikan, terutama ikan besar seperti tuna, bisa mengandung kadar merkuri yang tinggi. Mengonsumsi ikan dengan merkuri dalam jumlah besar dan sering dapat berisiko bagi kesehatan, terutama bagi wanita hamil, anak-anak, atau individu dengan masalah kesehatan tertentu.
3. Kehilangan nutrisi yang penting
Meskipun sashimi mengandung banyak protein dan asam lemak omega-3, konsumsi ikan mentah secara berlebihan juga dapat menyebabkan kehilangan beberapa nutrisi penting. Biasanya terdapat dalam masakan ikan yang kita masak seperti vitamin D.
4. Risiko alergi
Beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap makanan laut, termasuk ikan mentah. Gejala alergi bisa berupa gatal, sesak napas, atau reaksi yang lebih serius.
Untuk meminimalisir risiko, pastikan sashimi yang kita konsumsi berasal dari tempat yang terpercaya dan memiliki standar kebersihan yang baik. Usahakan juga tidak terlalu berlebihan saat mengonsumsi sashimi.
Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dengan mengklik website pafikepmaluku.org