Jakarta (Lampost.co) — Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta mengingatkan pentingnya melakukan aktivitas fisik secara rutin. Aktivitas fisik ini untuk menjaga kesehatan jantung.
Dalam diskusi kesehatan via daring dari Jakarta, Senin, 10 Juni 2024, Dr. dr. Ika Prasetya Wijaya Sp.PD KKV menyampaikan, kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan risiko penyakit jantung.
“Kebiasaan kita kan kurang gerak. Jadi, pas sudah tahu sakitnya kita sudah berat kondisinya, karena enggak pernah melakukan aktivitas fisik jadi begitu sakit, apa ditemukan? Sakit jantung,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Baca Juga:
Cuaca Panas Dapat Memengaruhi Kesehatan Mental, Ini 5 Tandanya
Menurutnya tanda-tanda gangguan fungsi jantung sebenarnya dapat kita ketahui ketika melakukan aktivitas rutin, misalnya dadanya terasa nyeri atau cepat lelah ketika menaiki tangga.
“Biasanya kemampuannya naik tangga bisa cepat, lari kuat, suatu saat berhenti di tengah-tengah ngos-ngosan dulu, istirahat sebentar baru naik lagi. Itu ada masalah di pompa jantungnya, yang lain, nyeri dada pasti ada penyempitan di aliran darah koronernya,” ujarnya.
Ika menjelaskan penyakit jantung bisa kita cegah dengan rutin melakukan aktivitas fisik sejak muda. Misalnya dengan membiasakan diri naik turun tangga rumah atau jalan kaki 500 meter sampai satu kilometer pulang pergi.
Olahraga lainnya untuk melatih otot jantung yakni jalan cepat setengah jam sampai satu jam sejauh tiga kilometer dan lari pagi sejauh enam kilometer. Serta berenang sesuai kemampuan atau sejauh satu sampai tiga kilometer dengan empat sampai lima kali sepekan. “Jika dari muda sudah melakukan tindakan tadi, biasanya semakin tua masih tetap kuat kondisi ototnya,” kata Ika.
Ia menambahkan, massa otot akan berkurang dan berganti dengan lemak jika jarang melakukan aktivitas fisik.
Orang-orang yang sudah menderita penyakit seperti hipertensi serta tidak biasa melakukan aktivitas fisik agar segera menjalankan gaya hidup sehat. Serta menyisihkan waktu untuk bergerak agar bisa mendeteksi sejak dini jika mengalami gangguan fungsi jantung.