Jakarta (Lampost.co)– Merokok sering dianggap sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Anggapan tersebut memang benar adanya karena rokok mengandung lebih dari 60 zat beracun yang berbahaya untuk tubuh. Zat beracun tersebut dapat merusak jaringan paru-paru dan membuat sel-sel bereaksi secara tidak terkendali sehingga memicu perkembangan kanker.
Namun, tidak semua orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok. Terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Ingin tahu lebih lanjut? Melansir Halodoc.com, mari simak pembahasannya!
Baca juga: Terlalu Membatasi Makanan Bisa Pengaruhi Kualitas Hidup
Berbagai Faktor Risiko Kanker Paru
Lebih lengkapnya, simak beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru berikut ini:
1.Perokok Pasif
Orang yang menghirup asap rokok orang lain atau perokok pasif juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru. Berita buruknya, walaupun tidak ada anggota keluarga yang merokok, perokok pasif tidak selalu bisa menghindari asap rokok. Anda sadari atau tidak, Anda bisa menemukan perokok di mana-mana. Misalnya di tempat kerja, rumah makan, taman, atau di angkutan umum.
Seseorang yang tidak merokok namun hidup dengan perokok memiliki kemungkinan 35 persen lebih berisiko terkena kanker paru-paru. Risiko ini khususnya lebih mengancam anak-anak dengan orang tua yang merokok di rumah.
Data American Cancer Society juga menyebutkan bahwa perkiraan asap rokok menyebabkan lebih dari 7.000 kematian akibat kanker paru setiap tahunnya.
2.Genetika
Seperti kebanyakan penyakit lainnya, kanker paru-paru bergantung pada faktor genetika. Walaupun tidak merokok atau terpapar oleh pemicu kanker seperti polusi, komposisi genetik tubuh dapat membuat seseorang rentan terhadap kanker.
Maka dari itu, penting mengetahui silsilah keluarga dan riwayat kesehatannya. Dengan mengetahui lebih dini, Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin dan memastikan tidak terpapar pada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko perkembangan kanker paru-paru.
3.Penyakit Paru-paru
Penyakit paru-paru jangka panjang seperti penyakit paru obstruktif kronik juga bisa berkontribusi pada kanker paru-paru. Penyakit yang terkait dengan bronkitis kronis ini meningkatkan empat sampai enam kali risiko terkena kanker paru-paru. Hal ini karena penyakit paru-paru bisa menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan bekas luka di paru-paru.
4.Polusi Udara
Semua orang harus menghirup oksigen agar tetap hidup. Namun, ketika oksigen tersebut penuh dengan racun akan membawa malapetaka. Polusi udara dari hasil buang gas buang kendaraan bermotor, pembangkit listrik, industri atau pabrik, dan bahan kimia yang ada di udara dapat merusak kesehatan paru-paru.
5.Asbes, Radon dan Zat Kimia Lainnya
Tanpa Anda sadari, asbes yang biasa digunakan sebagai atap atau penghambat api bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Apabila asbes pecah, terdapat serat silikat di dalamnya. Nah, serat-serat kecil itu jika terhirup dapat sangat berbahaya karena dapat bertahan seumur hidup di jaringan paru-paru.
Selain itu terdapat gas atau bahan kimia lainnya yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Misalnya radon atau gas radioaktif alami hasil dari peluruhan uranium yang menjadi penyebab utama kedua kanker paru-paru di Amerika Serikat. Bahan kimia lainnya juga bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru. Misalnya arsenik, berilium, kadmium, nikel, kromium, dan produk batu bara.
6.Mengonsumsi Suplemen Makanan Tertentu
Studi yang melihat kemungkinan peran suplemen vitamin dalam mengurangi risiko kanker paru-paru memiliki hasil yang mengecewakan. Faktanya, dua penelitian besar menemukan bahwa perokok yang mengonsumsi suplemen beta karoten memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa orang yang merokok sebaiknya menghindari mengonsumsi suplemen beta karoten.
Dari pembahasan di atas, dapat Anda ketahui bahwa merokok bukanlah satu-satunya faktor risiko kanker paru, meski tetap perlu menjadi kewaspadaan.
Anda juga dapat referensi berita atau artikel terkait kesehatan lainnya dengan membaca di website idikotasragen.org
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News