Jakarta (Lampost.co) — Banyak kabar dan pemberitaan mengenai anak-anak melakukan cuci darah di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Baru-baru ini ramai penderita ginjal di usia anak-anak yang RSCM layani. Sekitar 30 anak melakukan cuci darah secara rutin.
Namun jumlah banyak ini bukanlah karena lonjakan kasus, tetapi karena RSCM adalah rumah sakit rujukan untuk penyakit ginjal. Jadi pasien yang datang berasal dari seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Marak Kasus Anak Cuci Darah di Indonesia, Lampung Juga Terjadi
Kebanyakan kasus ini terjadi karena penyakit bawaan, terutama sindrom nefrotik (kondisi medis yang memengaruhi ginjal dan menyebabkan sejumlah gejala yang khas).
Kabar ini tentunya membuat kita kaget, terutama bagi kita sebagai orang tua.
Untuk itu, orang tua perlu mengetahui penyakit ginjal yang bisa anak-anak alami. Dan langkah-langkah apa yang bisa orang tua lakukan untuk mencegahnya.
Dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Eka Hospital BSD memaparkan penyebab anak-anak harus cuci darah:
1. Penyakit ginjal bawaan
Beberapa anak lahir dengan kondisi ginjal yang tidak sempurna, sehingga fungsi penyaringan darah terganggu sejak lahir.
2. Infeksi
Infeksi saluran kemih yang berulang atau infeksi serius lainnya dapat merusak ginjal.
3. Kelainan genetik
Beberapa kelainan genetik dapat menyebabkan kerusakan ginjal progresif.
4. Penyakit kronis
Penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis (peradangan pada glomerulus ginjal) dapat merusak ginjal dalam jangka panjang.
5. Obstruksi saluran kemih
Penyumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan tekanan pada ginjal dan merusak fungsinya.
6. Faktor lingkungan
Paparan bahan kimia berbahaya, obat-obatan tertentu, dan polusi dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
Dr. Marissa memberikan tips yakni lima cara mencegah kerusakan ginjal pada anak, antara lain:
a. Deteksi dini
Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan ginjal.
b. Pengobatan infeksi
Segera obati infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya.
c. Kontrol penyakit kronis
Jika anak memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, kontrol penyakit tersebut dengan baik.
d. Gaya hidup sehat
Ajak anak untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat.
e. Hindari paparan bahan berbahaya
Lindungi anak dari paparan bahan kimia berbahaya dan polusi.