Bandar Lampung (Lampost.co) – Polresta Bandar Lampung menangkap gerombolan remaja yang sedang asik berpesta ganja di area Lapangan Kalpataru, Kemiling, Rabu, 22 Februari 2024, malam.
Kasat Samapta Polresta Bandar Lampung, Kompol Sugeng Sumanto mengungkapkan, saat itu timnya sedang patroli. Saat sedang berkeliling aparat menemukan gerombolan remaja sedang berkumpul.
Saat dihampiri polisi, para remaja terlihat panik dan membuang sesuatu ke lokasi yang gelap. Melihat tindakan mencurigakan itu, polisi mencari barang tersebut. “Sempat mereka buang, namum berhasil kami temukan. Barang tersebut ternyata 1 linting ganja dan 2 linting sisa pakai, serta 2 lempeng pil koplo,” kata dia, Kamis, 22 Februari 2024.
Para remaja itu mengaku telah menggunakan barang terlarang tersebut. Selain narkoba, mereka juga mengaku mengonsumsi minuman keras jenis tuak.
Aparat kemudian menggelandang para remaja itu ke Mapolresta Bandar Lampung. Karena terkait kasus ganja, Satsamapta menyerahkan para remaja itu kepada Sat Resnarkoba untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Saat dimintai keterangan, para remaja itu mengaku membeli ganja seharga Rp100 ribu dari seseorang di Jalan Pangeran Antasari, Kedamaian, Bandar Lampung. Polisi masih mendalami pengakuan tersebut.
Sugeng mengimbau kepada masyarakat khususnya pada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Terlebih ketika anak-anaknya beraktivitas di luar rumah saat malam hari.
Sarang Gangster
Sebelumnya, Polresta Bandar Lampung menangkap 17 remaja bersenjata, Selasa, 20 Februari 2024, malam. Polisi menangkap ketujuhbelas remaja tersebut di sebuah rumah tua di Jalan Dahlia, Labuhan Dalam, Tanjungsenang, Bandar Lampung.
Kasi Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati mengungkapkan, pihaknya melakukan operasi berdasarkan laporan dari warga sekitar. Berdasarkan keterangan warga, remaja kerap menjadikan rumah tersebut sebagai tempat berkumpul (basecamp) dan membawa senjata tajam.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan penggerebekan, kepolisian melakukan pemantauan selama 3 hari. Selama pemantauan tersebut, selalu ada gerombolan remaja setiap malam yang tidak dikenal oleh warga.