Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengamat hukum Universitas Lampung, Budiyono, menilai pembunuhan berencana yang dilakukan dua pelajar SMP di Pesawaran mencerminkan masalah serius. Ini mencakup kondisi psikologis dan lingkungan sosial anak.
Menurutnya, peristiwa tersebut sangat memprihatinkan. Hal ini karena menunjukkan adanya perencanaan pembunuhan yang dilakukan oleh anak usia sekolah.
“Pembunuhan ini kemungkinan dipicu kondisi psikologis anak serta minimnya pemahaman tentang baik dan buruk yang seharusnya diajarkan oleh keluarga,” ujar Budiyono, Kamis, 4 September 2025.
Ia menambahkan faktor lingkungan juga sangat berpengaruh, mulai dari pergaulan negatif, kemiskinan, hingga kurangnya kontrol sosial.
“Anak-anak pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan perlakuan manusiawi. Mereka juga berhak atas pembinaan sesuai usia mereka. Selain itu, peran keluarga sangat penting untuk mencegah kenakalan dan kriminalitas anak,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang waria bernama Dainuro ditemukan tewas dengan puluhan luka tusukan. Ia ditemukan di kontrakannya di Desa Banjar Negeri, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Setelah beberapa hari melarikan diri, dua pelajar SMP berinisial DA (16) dan MRO (16) berhasil ditangkap polisi sebagai pelaku pembunuhan.