Bandar Lampung (Lampost.co) – Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi (KAMPD) Bandar Lampung, melakukan sayembara untuk masyarakat. Apabila ada masyarakat yang bisa menangkap pelaku money politic atau politik uang akan mendapatkan hadiah Rp.10 juta.
Sementara itu sosialisasi tersebut nampak terlihat pada dua banner bertuliskan sayembara tolak politik uang Pilkada Bandar Lampung 2024. Banner tersebut terpasang dibawah videotron sekitar Bundaran Tugu Adipura, Kota Bandar Lampung, Jumat, 1 November 2024.
Kemudian banner tersebut bertuliskan hadiah uang tunai Rp.10 juta. Itu untuk individu/kelompok yang menangkap dan melaporkan politik uang pada Pilkada Kota Bandar Lampung 2024. KAMPD akan menyambangi langsung warga yang mendapatkan informasi tersebut.
Koordinator KAMPD, Nick Kurniawan mengatakan. Pemasangan banner merupakan bentuk simbolis dan sebagai bentuk sosialisasi. Nantinya, pemasangan banner tersebut juga akan terlaksanakan pada titik-titik strategis di Kota Tapis Berseri.
“Sosialisasi ini adalah bentuk tindak lanjut dari gelaran sayembara yang sudah terserukan. Itu setelah Koalisi Anak Muda Peduli Demokrasi Bandar Lampung beraudiensi dengan pihak Bawaslu Kota Bandar Lampung pada 1 bulan yang lalu,” ujar Nick.
Jujur dan Adil
Kemudian Nick, menegaskan uang Rp10 juta akan terberikan kepada pelapor. Pelaporannya teregistrasi dan terbukti pada Bawaslu Kota Bandar Lampung nantinya. Sosialisasi dan pemasangan banner terlaksana guna meningkatkan partisipasi. Dan antusiasme masyarakat dalam rangka partisipasi demokrasi yang jujur dan adil.
Selanjutnya ia berharap agar masyarakat antusias dan mengawasi secara terorganisir. Karena dari beberapa pemilu sebelumnya, marak terjadinya aktivitas politik uang terjadi H-7 sampai hari H pemilihan. Biasanya, satu bulan sebelum hari pemilihan, kondisi seperti hari ini apabila pasangan calon walikota ingin melakukan politik uang. Lalu tim sukses sudah mendata identitas masyarakat baik meminta KTP. Maupun merayu dengan iming untuk menjadi bagian dari tim sukses yang akan turut serta membagi-bagikan uang.
“Untuk itu kami mengharapkan sosialisasi dari sayembara ini akan mampu menekan praktik politik uang. Dan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati. Kemudian mulai mendeteksi gerak gerik money politic yang mungkin dapat terjadi,” katanya.