Metro (Lampost.co): Seorang atlet tenis meja asal Kota Metro kabarnya didepak dari Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) Provinsi Lampung.
Data yang Lampung Post himpun, atlet yang terdepak dari Kontingen PON Lampung tersebut ialah Dicky Maulana. Dia merupakan atlet peraih medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke-IX tahun 2022 lalu.
Baca juga: Persiapan PON XXI 2024 Sudah Matang
Bahkan, dia merupakan satu dari empat atlet yang berhasil meloloskan Lampung ke PON setelah bertarung pada ajang pra-PON Jakarta.
Sendy yang merupakan kakak dari Dicky membenarkan kabar tersebut. Dia mengungkapkan pihak keluarga mengetahui fakta mengejutkan itu sejak Mei 2024 lalu.
“Kabarnya itu adik saya enggak masuk dalam satu tim yang mau berangkat ke PON besok itu. Kan berjumlah 4 orang. Nah, adik saya enggak masuk di 4 orang itu,” ujar Sandy, Kamis, 6 Juni 2024.
Pihak keluarga juga sangat menyayangkan jika rumor tersingkirnya Dicky, lantaran kehadiran atlet titipan untuk berlaga di PON mendatang.
“Sedenger saya sih, ada satu atau dua orang yang masuk dari luar Lampung. Kalau memang itu bener ya cukup kami sayangkan ya. Karena kan adik saya juga yang meloloskan tim Lampung ke PON. Selain itu juga, dia saat Porprov 2022 itu dapet emas, putra daerah asli Lampung,” katanya.
Untuk kepastian informasi tersebut, keluarga akan meminta klarifikasi kepada pihak-pihak terkait. “Informasi ini saya juga masih mau tanya-tanya ke orang-orang terkait ya. Kepastian adik saya bener berangkat ke PON atau tidaknya,” tandasnya.
Sementara itu, Dicky menjelaskan, dalam penggantinya tersebut merupakan atlet impor dari luar provinsi. Sebelumnya atlet tersebut telah bertanding di Porprov Riau 2022 lalu.
“Iya, kabarnya pengganti saya atlet dari luar. Karena, yang akan bertanding di kontingen PON hanya mengambil 4 orang saja,” ujarnya.
Bentuk Intimidasi
Menurutnya hal tersebut merupakan bentuk intimidasi, karena dia sebelumnya telah bertanding sekuat mungkin dalam ajang pra-PON di Jakarta lalu.
“Saya sudah berlatih keras di pra-PON lalu. Saya berharap bentuk kekecewaan saya bisa menjadi pertimbangan. Karena, ajang PON ini merupakan ajang impian saya sebagai atlet,” pungkasnya.
Adapun atlet yang menggantikan putra daerah tersebut ialah, Anaqi yang meraih medali emas pada partai kedua beregu putra Bengkalis pada ajang Porprov X Riau pada November 2022 lalu.
Di tempat terpisah, Pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Metro, Nurman Setiyadi membenarkan adanya pergantian atlet didikannya.
“Iya, kebenaran masuknya atlet tenis meja dari luar daerah itu benar. Untuk admistrasinya mereka belum selesai,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga telah menerima keluhan yang dari pihak keluarga atlet. Bahkan, dia juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan atlet didikannya agar tetap dapat bermain pada PON mendatang.
“Keluarga pasti sangat kecewa, bagaimana tidak. Semua pemain yang sudah latihan dari kecil jelas meninggalkan sekolah. Dan tujuan utamanya ingin membela daerah untuk ajang tertinggi yaitu PON,” jelasnya.
“Apalagi, Dicky sudah berjuang dan meraih juara 1 di Porprov kemarin. Pastinya dia sangat kecewa jika memang sampai pemain lain menggantikan posisinya,” imbuhnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.