Bandar Lampung (Lampost.co) — Keberadaan anak jalanan dan gelandangan di Kota Bandar Lampung dinilai terus meningkat dan berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Jumlah anjal Bandar Lampung memang menjadi perhatian penting.
Pengamat Sosiologi FISIP Unila, Ifaty Fadliliana Sari, menilai kondisi ini nyata terlihat di persimpangan jalan, jalur lintas, hingga perbatasan kota. “Fenomena ini memicu masalah ketertiban, kemacetan, kriminalitas, bahkan stigma sosial,” ujarnya, Jumat, 12 September 2025.
Menurut Ifaty, faktor penyebabnya kompleks: kemiskinan, kesenjangan sosial, disintegrasi keluarga, hingga lemahnya penegakan hukum. Meski pemerintah memiliki regulasi pembinaan, dampaknya belum terasa signifikan.
“Ini bukan semata masalah hukum, tapi juga persoalan sosio-kultural yang menunjukkan ketimpangan struktural antara kota dan daerah penyangga,” paparnya.
Ia menilai penyelesaian tunggal tidak cukup. “Solusi efektif harus melibatkan berbagai pihak dan disesuaikan dengan konteks sosial-budaya di lapangan,” pungkasnya.