Bandar Lampung (Lampost.co) — Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 2 Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela berencana mentransformasi tata kelola data.
Hal itu agar bantuan penerima bantuan tepat sasaran, dan bisa mengatasi kemiskinan. Serta batuan sosial transparan dan mencegah penyelewengan.
“Kami akan transformasi tata kelola data, saat ini data carut marut, tumpang tindih. Seharusnya tidak menerima, masih menerima,” ujar Jihan Nurlela, dalam debat kandidat Pilgub Lampung 2 November 2024.
Karena itu, sistem digitalisasi data harus matang, dan SDM nya harus menyiapkan dan melatih, hingga ke tingkat desa.
Namun, menurut Jihan, ia akan berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, terkait pengelolaan bantuan sosial, agar penerima bansos tepat sasaran.
“Karena pemerintah daerah merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat,” katanya.
Sebelumnya, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Lampung dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 2 Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela menyampaikan visi misinya.
Mirza Jihan menyebut pemerintah harus menjamin kepastian hukum. Harus berada di semua pihak, menumbuhkan rasa percaya di tengah masyarakat.
“Percaya bahwa pemerintah bisa menahkodai masyarakat menuju Lampung maju, dan menjadi teladan,” katanya.
Menurut Mirza, Presiden Prabowo Subianto menyatakan tidak boleh membuat birokrasi yang ribet, dan harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat. Mirza Jihan mendukung pernyataan ini.