Liwa (Lampost.co): BPBD Lampung Barat telah melakukan penanganan secara darurat bencana banjir di Pekon Tembelang. Dalam rangka penanganan bencana pascabanjir dan longsor di Pekon Tembelang dan Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Kamis, 4 April 2024.
Kepala BPBD Lambar, Padang Prio Utomo mengatakan, pihaknya langsung melakukan penanganan darurat usai bencana banjir dan longsor terjadi.
Menurutnya untuk penanganan secara permanen, agar bencana banjir itu tidak terulang kembali, pihaknya telah merekomendasikan kepada pihak Kementerian PUPR untuk melakukan sejumlah penanganan.
“Hari ini tim reaksi cepat penanganan bencana dari Kementerian PUPR sedang menuju ke lokasi. Untuk melakukan sejumlah penanganan,” kata Padang, Kamis, 4 April 2024.
“Nanti jika mereka tiba, maka kami bersama Tim Reaksi Cepat Kementerian PUPR akan melaksanakan rapat di tempat. Rapat tersebut membahas tentang mana yang harus segera mendapat penanganan,” lanjut dia.
Sebagai gambaran, kata dia, adapun kegiatan penanganan yang pihaknya rekomendasikan ke Kementerian PUPR yakni pembuatan tanggul dan normalisasi sejumlah sungai. Kemudian penanganan jembatan rusak setelah bencana banjir di Pekon Tembelang.
“Untuk mengatasi permasalahan bencana banjir agar tidak terulang kembali, kami akan merekomendasikan perbaikan jembatan dan normalisasi sungai. Selain itu pembuatan tanggul. Mudah-mudahan itu bisa segera terlaksana,” kata Padang.
Pengerukan Material di Sungai
Dia menambahkan penanganan pascabanjir di Pekon Tembelang hari ini, pihaknya telah melakukan gotong royong pengerukan material di Way (sungai) Melebui. Baik berupa kayu dan tanah yang mengendap. “Hal ini kita lakukan agar aliran sungai kembali lancar,” kata dia.
Sementara, lanjut dia, untuk perbaikan jembatan yang rusak karena tergerus banjir, pihaknya akan merekomendasikan perbaikan kepada Kementerian PUPR.
Lalu untuk penanganan dampak banjir di Pekon Bumihantatai termasuk gedung SMPN 2 BNS, pihaknya juga telah melakukan gotong royong pembersihan. Demikian juga untuk jalan yang longsor penghubung pekon ke pemangku. Pihaknya juga telah melakukan penanganan secara darurat yang sifatnya yaitu agar masyarakat bisa melintas.
“Harus segera normalisasi Way Semaka dan Way Lebuhon Lunik di Tembelang. Lalu normalisasi dan pembuatan tanggul Way Semaka. Mulai dari Pekon Ringinjaya hingga Pekon Hantatai. Kemudian normalisasi Way Semangka di Pekon Hantatai – SMPN 2 Bandarnegeri Suoh dan di Pekon Suoh – Sri Mulio.
“Kalau untuk warga yang terdampak banjir, saat ini kita masih melakukan pendataan. Laporan sementara ada satu unit rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir yaitu milik Azwarin di Pekon Tembelang,” jelasnya.
Tanaman padi petani siap panen yang rusak mencapai 17 hektare. Lahan padi tersebut tersebar di Pekon Hantatai 11,5 hektare, di Pekon Tembelang 2 hektare, dan di Pekon Srimulio 1 hektare.
“Jumlah lahan sawah tanaman padi petani siap panen yang terdampak itu kita perkirakan masih bertambah. Sebab saat ini pendataan masih terus kita lakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Suoh mengakibatkan banjir dan longsor di Pekon Tembelang dan Bumi Hantatai pada Rabu, 3 April 2024, pukul 17:30 WIB.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.