Liwa (Lampost.co) — Polres Lampung Barat mengamankan lima orang yang terduga berkaitan dengan kasus pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut TNBBS Resort Suoh beberapa hari lalu.
“Ini sifatnya kita amankan bukan kita tahan. Dengan tujuan untuk memintai keterangan lebih lanjut soal kasus pembakaran kantor Polhut Suoh,” jelas Kasatreskrim Polres Lambar Iptu Juherdi Sumandi, Minggu 17 Maret 2024.
Untuk sementara ini pihaknya mengamankan lima orang yang berkaitan dengan aksi kerusakan dan pembakaran kantor Polhut Lambar pekan lalu. “Kita mendalami peran-peranya terkait aksi pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut
resort Suoh itu,” katanya.
Keterangan lebih lanjut itu setelah melakukan pemeriksaan awal terkait kejadian pembakaran kantor Polhut Suoh pada Kamis 11 Maret 2024 lalu. “Sebagai tindak-lanjut atas hasil pemeriksaan dari sembilan saksi yang sudah kita mintai keterangan sebelumnya. Jadi, bukan kita tahan tapi kita amankan guna kita mintai keterangan lebih lanjut,” katanya.
Massa Emosi
Sebelumnya, massa membakar kantor Polhut TNBBS resort Suoh. Hal itu karena massa emosi akibat korban serangan harimau liar bertambah.
Menurut Juherdi, masyarakat Suoh dan Bandarnegeri Suoh itu sebenarnya cinta damai. Karena itu, proses hukum pembakaran kantor Polhut TNBBS resort Suoh tersebut masih terus dalami guna menentukan siapa tersangkanya.
Ia mengaku, memang betul massa yang hadir pada lokasi saat kejadian itu cukup banyak bahkan bisa mencapai ribuan. Tetapi yang melakukan aksi pengerusakan dan pembakaran tidak semuanya, hanya beberapa orang, yang lainya hanya melihat saja.
“Sebetulnya warga Suoh dan Bandarnegeri Suoh itu masyarakat yang cinta damai. Namun sesuai hukum maka prosesnya tetap terjalani, untuk memastikan siapa yang menggerakkan,” kata dia.
Selain memintai keterangan dari sejumlah saksi itu, pihaknya juga menggunakan sejumlah vedio-vedio kejadian yang banyak beredar. Dari vedio-vedio yang beredar itu bisa dilihat siapa saja yang melakukannya.
“Dari vedio yang beredar itu, kita juga bisa melihat ada beberapa orang pelakunya dan masyarakat yang ramai itu hanya menonton saja,” kata Juherdi.
Bahkan dari orang-orang yang datang ke lokasi itu banyak juga masyarakat yang tidak membolehkan melakukan aksi pengerusakan dan pembakaran terhadap kantor Polhut TNBBS resort Suoh itu. Karena itu, melalui pemeriksaan lebih lanjut ini pihaknya intinya adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas insiden tersebut.