Kotabumi (Lampost.co)—Polres Lampung Utara menindaklanjuti keluhan warga Kecamatan Abung Tinggi dan sekitarnya terkait banyaknya pencurian di kebun milik petani saat musim panen kopi. Warga waswas dan tidak nyaman saat malam sampai dini hari.
Sebab, telah banyak kejadian pencurian di beberapa wilayah, seperti Dusun Tayas, Kecamatan Tanjungraja; Desa Cahayanegeri, Kecamatan Abung Barat, dan Abung Tinggi sekitarnya.
Sehingga perlu usaha cepat dalam merespons keluhan petani saat musim panen dengan harga komoditas lumayan tinggi. Harga di tingkat petani rata-rata mencapai Rp64 ribu—Rp65 ribu/kg.
“Akan kami tindak lanjuti keluhan masyarakat ini, dengan melakukan penyelidikan awal. Sasarannya tempat-tempat yang rawan aksi pencurian hasil kebun petani. Mulai dari Cahayanegeri, Kecamatan Abung Barat; Dusun Tayas, Desa Sukamenanti, Kecamatan Tanjungraja; dan Pulaupanggung, Abung Tinggi,” kata Kasat Reskrim Polres Lampura, Iptu Stef Boyoh, mewakili Kapolres AKBP Teddy Rachesna, menanggapi keluhan warga di Abung Tinggi dan sekitarnya, Minggu (23/6/2024).
Polres Lampura berharap masyarakat dapat tenang dan tetap berkoordinasi dengan aparat setempat dalam menghadapi segala ancaman atau gangguan keamanan. Pihaknya selalu siap saat ada yang membutuhkan.
“Terima kasih atas infonya dan petugas akan siap mengakomodasi segala informasi dari masyarakat,” ujarnya.
Informasi yang Lampost.co himpun di lapangan, maraknya aksi pencurian kopi di kebun milik warga cukup menyita perhatian. “Ya itu terjadi saat warga ingin memanen kopinya. Ada beberapa kejadian. Namun akibat takut dan segan, mereka enggan melapor,” ujar Anom, seorang warga Kecamatan Abung Tinggi.
Mereka berharap aparat terkait menindaklanjuti keluhan warga, karena saat ini cukup riskan dengan banyaknya kejadian di beberapa wilayah.
“Hampir semua tempat Bang, ini juga kami kalau enggak cepat-cepat panen bisa kalah dengan maling,” ujarnya.