Kotabumi (Lampost.co) – Pengguna jalan mengeluhkan ampas sisa penggilingan singkong atau onggok bertaburan di jalan penghubung Lampung Utara-Tulangbawang Barat. Tepatnya di Dusun Banyu Urip, Kelurahan Kotabumi Udik, Kecamatan Kotabumi.
Salah satu pengendara yang melinatas, Andi mengatakan onggok yang berserakan di jalan mengganggu masyarakat. Menurutnya, konisi itu mengancam keselamatan karena dapat menyebabkan kendaraan tergelincir.
Onggok tersebut berasal dari sisa gilingan pabrik tapioka PT TWBP, yang berada tak jauh dari lokasi. Pengangkutan ampas singkong itu menggunakan mobil bak terbuka. Sehingga tumpah ke jalan.
Andi menduga pengangkutan itu oleh pengusaha pengeringan onggok yang membawa muatan melebihi tonasenya. “Saya sering melihatnya kok, onggok itu berasal dari pabrik di Desa Kalicinta, Kecamatan Kotabumi Utara. PT Teguh Wibawa Bhakti Perkasa (TWBP), yang pengangkutannya menggunakan truk terbuka,” kata dia.
Selain menyebabkan aroma tidak sedap di sepanjang jalan, keberadaan ampas singkong itu dapat memicu kecelakaan. Khususnya pengendara roda dua. “Onggok ini kan masih basah, kalau tumpah ke jalan aspal menyebabkan jadi licin. Sehingga membahayakan pengguna jalan, karena dapat menimbulkan kecelakaan,” kata dia.
Dia berharap pihak perusahaan mengambil tindakan. Sebab, kondisi itu menimbulkan keresahan. “Jangan cuma teguran, tapi tindakan kongkret agar pembeli juga sadar kewajibannya,” kata dia.
Pihak pabrik tidak menampik ampas singkong tersebut berasal dari PT TWBP yang ada di Desa Kalicinta. “Kalau untuk masalah itu, kami telah memperingatkan. Sehingga bila sampai ada kejadian menjadi tanggung jawab pembelinya. Karena telah kami peringatkan,” kata GM PT TWBP Alimin melalui pesan WhatsApp.
Menurutnya, apa yang terjadi di lapangan tidak menjadi tanggung jawab dari pihak perusahaan. “Silakan cari mobilnya, siapa yang menjatuhkan onggok tersebut,” kata dia.