Mesuji (Lampost.co) — Raut sumringah nampak jelas tergambar pada wajah warga Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji.
Hal tersebut dikarenakan, puluhan anggota TNI dari Jajaran Kodim 0426 Tulang Bawang berbondong bondong datang dalam rangka membangun desa tersebut melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 119, Selasa 20 Februari 2024.
.
Komandan Kodim 0426, Letkol Kav Delvy Marico katakan jika sasaran fisik pada TMMD kali ini berupa pembangunan ruas jalan dan pembangunan jembatan. “Untuk pembangunan berupa peningkatan badan jalan, panjang 1.122 meter lebar 6 meter, pembangunan 1 unit jembatan panjang 6 meter, lebar 5 meter, dan pembuatan 1 unit sumur bor. Untuk non fisik kami lakukan penyuluhan pertanian, kesehatan, bela negara juga KB gratis bagi masyarakat,” papar Dandim, Selasa, 20 Februari 2024.
.
Pj. Bupati Mesuji, Sulpakar mengatakan program ini sangat mendukung program pembangunan Kabupaten Mesuji. “Oleh karenanya kerjasama antara TNI dan masyarakat terus bersinergi. TNI menjadi motor pembangkit motivasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan daerah,” katanya.
.
Baca Juga :
.
Untuk TMMD kali ini, pembangunannya secara swakelola Sebesar Rp. 750.000.000. “Melalui pembangunan beberapa infrastruktur tersebut harapannya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, kemajuan ini tentunya tidak lepas peran serta dan kerjasama dari semua stakeholder. Pembangunan secara konfrehensif dengan melibatkan setiap potensi yang ada, sehingga menjadikan roda kemajuan lebih signifikan dalam membangun Mesuji,” lanjut Bupati.
.
Sulpakar juga meminta agar masyarakat dapat menjaga kebermanfaatan infrastruktur tersebut. “Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan dan kepedulian TNI untuk turut membangun Kabupaten Mesuji menjadi lebih baik. Ini membuktikan bentuk sinergitas dan kerjasama yang baik antara TNI dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji. Inilah sebenarnya perwujudan nyata dari slogan Bergerak Bersama Maju Semua yang sering kita dengungkan,” tukasnya.
.
Salah satu setempat, Hanafi mengatakan Pemerintah Mesuji pernah membangun jalan tersebut sebelumnya. Namun tidak berjalan baik karena Medan yang sangat berat. Ada 400 hektar lahan warga yang kondisi saat ini berupa rawa. Selama ini, masyarakat hanya bisa mengeluarkan hasil panen sawit, padi dengan menggunakan perahu dan jalan setapak.
.
“Biaya yang kami keluarkan cukup besar untuk panen karena harus sewa perahu dan ojek. Dengan adanya jalan ini, tentu akan membuat kami lebih terbantu,” terangnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT