Bandar Lampung (Lampost.co): Akademisi FKIP Unila Dr. Fitriadi menegaskan model pembelajaran Project-Based Learning–Experiential Learning (PjB-EL) tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa. Penelitian yang ia lakukan menunjukkan PjB-EL membentuk proses berpikir Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan karakteristik yang beragam.
Analisis faktor terhadap lima indikator HOTS menunjukkan sejumlah sekolah. Seperti SDN 2 Sumber Rejo, SDN 2 Pinang Jaya, dan SDN 3 Labuhan Dalam, mencapai level evaluasi. Capaian tersebut mencerminkan kemampuan siswa menilai, memberi pertimbangan, serta merefleksikan proses pembelajaran dan kerja kelompok.
“Siswa pada tiga sekolah di Bandar Lampung, yakni SDN 2 Sumber Rejo, SDN 2 Pinang Jaya, dan SDN 3 Labuhan Dalam, mencapai level C6 atau menunjukkan kemampuan evaluasi,” ujar Fitriadi saat menjalani sidang promosi doktoral di FKIP Unila, Rabu, 17 Desember 2025.
Sementara itu, siswa di SDN 5 Metro Pusat dan SDN 6 Metro Barat mencapai level mencipta. Siswa pada dua sekolah tersebut mampu melahirkan ide baru, merancang solusi kreatif, serta menghasilkan produk yang relatif orisinal.
“Perbedaan capaian ini menunjukkan variasi kualitas pelaksanaan pembelajaran, kesiapan siswa, serta dukungan lingkungan belajar pada masing-masing sekolah,” jelasnya.
Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menegaskan efektivitas model PjB-EL dalam mendorong pencapaian HOTS siswa sekolah dasar, baik pada level evaluasi maupun kreasi, sesuai konteks dan karakteristik pembelajaran setiap sekolah.








