Kotabumi (lampost.co)– Pemkab Lampung Utara komit memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya yang terdampak bencana.
Seperti masalah banjir yang berpotensi melanda permukiman warga, seperti data Pemprov Lampung terkait Lampung Utara yang menjadi salah satu daerah rawan bencana, khususnya tanah longsor.
Selain itu, di beberapa wilayah juga memiliki pengalaman naiknya air bah ke permukiman warga serta potensi angin puting – beliung.
Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya maksimal dengan langkah – langkah preventive maupun penanggulangan.
Pemerintah daerah melalui camat maupun kelurahan/desa melaksanakan langkah antisipasi seperti bergotong – royong bersama masyarakat. “Kegiatan itu terdiri dari membersihkan got, maupun saluran air yang berpotensi menghambat aliran,” kata Pj Bupati Lampura, Aswarodi, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Demikian juga dengan sosialisasi kepada masyarakat supaya terlibat aktif dalam meminilisasi kejadian, dengan kesigapan terhadap datangnya bencana.
Edukasi mitigasi bencana melalui OPD, sekolah – sekolah, dan unsur pemerintah daerah sehingga masyarakat cepat dan tanggap menghadapi bencana.
“Ini penting, masyarakat di wilayah yang berisiko terjadinya bencana dapat berperan aktif melibatkan pihak swasta dan elemen masyarakat lainnya dalam memberikan pemahaman,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga memangkas pohon untuk menekan potensi peristiwa tertimpa pohon akibat bencana hidrometreologi.
“Di setiap kecamatan ada satgasnya. Koordinasi cepat dalam melaksanakan langkah – langkah evakuasi saat terjadinya bencana,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemprov Lampung menyatakan sejumlah daerah rawan longsor seperti Pesisir Barat, Lampung Barat, dan Tanggamus.
Selain itu, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Pesawaran.