Kalianda (Lampost.co) — Penanganan longsor di tepi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 66 Desa Belambangan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan terkesan lambat.
Pasalnya, sejak kejadian pada Rabu, 31 Januari 2024, kini baru dilakukan pemasangan gorong-gorong di depan pintu gerbang Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin, untuk membuang genangan air yang meluap.
Berdasarkan pantauan Lampost.co, Sabtu, 10 Februari 2024, meluapnya air di sisi Jalinsum KM 66 tersebut, karena gorong – gorong di badan Jalinsum tersumbat. Bahkan, satu bangunan masih terendam air. Bantuan bagi pengajar yang tempat tinggalnya terendam pun hingga kini tidak ada.
Samran, salah seorang pengawas oekerja perbaikan drainase ketika ditemui Lampost.co, mengaku pekerjaan pembuatan saluran air pada sisi Jalinsum KM 66 Desa Belambangan baru dilakukan 2 hari pembuatan saluran air.
“Hal ini dilakukan agar air yang tersumbat pada gorong – gorong Jalunsum bisa dikeringkan. Sehingga, pada saat hujan tidak meluap lagi,”ujarnya.
Disinggung mengenai akan dilakukan pemasangan box culvert sebagai pengganti gorong – gorong yang tersumbat, Samran, menyatakan pemasangan box culvert akan dilakukan setelah air yang meluap kering.
“Ya, itu nanti kalau air sudah kering baru akan dipasang box culvert. Kalau gorong – gorong yang dipasang ini hanya untuk mengatasi air agar tidak meluap saat hujan,”katanya.
Nur