Pringsewu (Lampost.co)–Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Gentiaras Pringsewu mencatat pertumbuhan aset sebesar 7,59 persen pada tahun buku 2024. Kenaikan tersebut berbanding lurus dengan peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU), serta menurunnya angka kelalaian pembayaran pinjaman.
Ketua Kopdit Gentiaras, Budi Sulistiyono, menyebut pencapaian ini sebagai bukti kuatnya kepercayaan anggota terhadap koperasi di tengah ketidakpastian ekonomi. “Kami bersyukur anggota tetap mempercayakan dananya kepada koperasi, sehingga aset dan SHU mengalami pertumbuhan positif,” ujarnya dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna, baru-baru ini.
Dari sisi permodalan, Kopdit Gentiaras menunjukkan kemandirian yang kuat, dengan seluruh modal berasal dari simpanan anggota dan modal lembaga. Meski keduanya mengalami pertumbuhan yang baik, masih perlu peningkatan efektivitas pemanfaatan.
Dalam laporan pengawas, koperasi telah mengalami banyak perubahan yang membaik. Likuiditas berada dalam kondisi sangat baik, tetapi masih tergolong terlalu tinggi.
Sementara itu, aset tak menghasilkan sudah mendekati ideal, namun investasi likuid masih jauh dari target optimal dalam empat tahun terakhir.
Di sisi lain, penyaluran pinjaman terus meningkat meskipun belum mencapai angka ideal. Namun, kelalaian pembayaran pinjaman mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan SHU koperasi. Pengurus menegaskan bahwa pertumbuhan ini harus imbang dengan strategi adaptasi terhadap regulasi baru agar koperasi tetap berkelanjutan.
“Jika tidak ada perubahan kebijakan, kami harus mengambil keputusan besar demi keberlanjutan koperasi,” tutup Budi.