Bandar Lampung (Lampost.co)– Menjelang akhir tahun 2023, investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Bandar Lampung baru tercapai 52,60 persen di triwulan III tahun 2023.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Muhtadi Arsyad Temenggung, menyebut target realisasi investasi PMDN dan PMA di Kota Bandar Lampung sebesar Rp 3,4 triliun lebih.
“Sekarang baru 52,60 persen atau Rp 1,79 triliun realisasinya,” kata Muhtadi, Kamis, 16 November 2023.
Muhtadi menyebut untuk sektor primer, pertambangan/mining menjadi sektor yang banyak disuntik PMDN dan PMA. Nilai investasinya sebesar Rp 75 miliar.
“Selain itu di sektor perikanan juga disuntik PMDN, nilainya Rp 100 juta,” jelasnya.
Untuk sektor sekunder industri makanan atau food industry di Bandar Lampung paling banyak disuntik modal oleh investor. Nilainya mencapai Rp 756 miliar lebih hingga triwulan III.
“Paling banyak industri makanan ini dari modal asing, nilainya Rp 616 miliar. Untuk PMDN di industri makanan Rp 139 miliar,” jelasnya.
Dan terakhir, sektor tersier PMDN dan PMA Bandar Lampung meraup nilai investasi sebesar Rp 936 miliar sampai triwulan III tahun 2023.
Dengan penyumbang terbesar ada di bidang hotel restoran dan transportasi gudang.
“Hotel dan restoran itu nilainya Rp 264 miliar, dan transportasi sama pergudangan itu Rp 315 miliar,” tuturnya.
Muhtadi menyebut PMDN dan PMA memiliki peran penting dalam pembangunan Bandar Lampung.
“Kalau PMDN bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat sektor bisnis di tingkat lokal,” jelasnya.
Selain itu, tambah Muhtadi PMA membuka peluang kerjasama internasional dan membantu transfer teknologi serta pengetahuan yang dapat mendukung perkembangan infrastruktur dan industri Bandar Lampung.
Nurjanah