Bandar Lampung (Lampost.co): Sejumlah sekolah dasar di Lampung menunjukkan capaian positif pada lima indikator Higher Order Thinking Skills (HOTS) melalui penerapan model pembelajaran Project-Based Learning–Experiential Learning (PjB-EL). Akademisi FKIP Unila Dr. Fitriadi menyatakan temuan tersebut membuktikan efektivitas PjB-EL dalam menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa secara komprehensif.
Fitriadi menjelaskan analisis faktor terhadap lima indikator HOTS. Perinciannya, menganalisis, mengevaluasi, mencipta, berpikir kritis, dan reflektif. Hal itu menunjukkan beberapa sekolah di Bandar Lampung telah mencapai level evaluasi. SDN 2 Sumber Rejo, SDN 2 Pinang Jaya, dan SDN 3 Labuhan Dalam menampilkan kemampuan siswa dalam menilai proses pembelajaran dan memberi pertimbangan logis. Kemudian, melakukan refleksi terhadap kerja kelompok.
“Siswa di tiga sekolah tersebut telah mencapai level C6. Ini menunjukkan kemampuan evaluasi pada lima indikator HOTS,” ujar Fitriadi.
Ia menambahkan capaian berbeda muncul di Kota Metro. Siswa SDN 5 Metro Pusat dan SDN 6 Metro Barat menjadi percontohan. Para siswa di dua sekolah itu menunjukkan penguasaan lima indikator HOTS hingga level mencipta. Siswa-siswa tersebut mampu mengembangkan ide baru, menyusun solusi kreatif, dan menghasilkan produk pembelajaran yang orisinal.
Menurut Fitriadi, variasi capaian lima indikator HOTS tersebut mencerminkan sejumlah perbedaan. Misal, kualitas pelaksanaan pembelajaran, kesiapan siswa, dan dukungan lingkungan belajar di masing-masing sekolah. Ia juga menegaskan model PjB-EL mampu mendorong penguatan lima indikator HOTS siswa sekolah dasar secara nyata.
Fitriadi juga menilai pendekatan berbasis proyek dan pengalaman memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kritis, reflektif, evaluatif, dan inovatif. Hal itu sesuai konteks pembelajaran di sekolah masing-masing.








