Metro (Lampost.co): Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin salah satu dari 98 wali kota se- Indonesia, selaku anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke XVII Tahun 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan ini terselenggara pada 4 – 5 Juni 2024 di Kota Balikpapan. Dalam acara ini, Presiden RI, Joko Widodo hadir langsung dan membahas tantangan kota di masa depan hingga tahun 2045. Mulai dari masalah bonus demografi hingga tempat tinggal penduduk.
Baca juga: Atlet Tenis Meja Asal Metro Didepak dari Kontingen PON Lampung
Presiden menegaskan pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi tantangan di 2045 mendatang. Karena 70 persen penduduk Indonesia berdasarkan prediksi akan tinggal di perkotaan.
“Sudah sering saya sampaikan bahwa di tahun 2045, 70 persen penduduk kita ini akan ada di perkotaan. Kalau dunia di tahun 2050, 80 persen penduduk dunia akan di perkotaan. Apa yang akan terjadi? Beban kota akan menjadi sangat berat,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, rencana kota yang detail untuk setiap kota di Indonesia penting. Hal tersebut agar fenomena seperti di Eropa atau Amerika, di mana kota-kota menjadi mencekam akibat tingginya tingkat pengangguran dan jumlah orang yang menjadi tunawisma, tidak terjadi di Indonesia.
Presiden turut menekankan pentingnya mempersiapkan transportasi massal di setiap kota. Presiden Jokowi menyebut bahwa saat ini terdapat alternatif pembangunan transportasi massal, salah satunya adalah ART (autonomous rapid transit).
Kota Masa Depan
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa kota masa depan bukanlah sekadar kota modern. Bukan hanya sekadar kota dengan gedung pencakar langit yang tinggi. Melainkan kota yang ramah terhadap pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, dan lingkungan. Selain itu, penghijauan kota turut menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan kota yang sejuk dan nyaman.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Metro Wahdi menjelaskan perlunya hati nurani atau qalbun salim dalam setiap kebijakan. Selain itu juga butuh cara berfikir yang rahmatan lil alamin dan kebermanfaatan yang setiap pemimpin atau kepala daerah hingga stakeholder miliki.
“Pembangunan harus mengikuti siklus kehidupan manusia dan alam. Terlebih dalam mempersiapkan bonus demografi. Era Society 5.0 teknologi informatika juga perlu disikapi dengan baik dan bermanfaat. Kota Metro dengan gerakan Jama-Pai. Dalam bahasa Lampung artinya bersama-sama dengan bergotong-royong. Sebagai kearifan lokal bertujuan untuk menciptakan Generasi Emas Metro Cemerlang (Gemerlang) dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut,” kata Wahdi.
Hal ini menurut Wahdi, demi menuju Kota Metro berkelanjutan, untuk provinsi maju berkelanjutan dan Indonesia maju berkelanjutan.
Dalam kegiatan Rakernas ini, turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan beberapa pejabat pusat lainnya. Sekaligus memberikan materi kepada seluruh anggota Apeksi.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.