Bandar Lampung (Lampost.co): Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Panjang menyatakan bahwa kapal dari luar negeri yang bersandar di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung wajib menjalani karantina sementara untuk pemeriksaan dan pencegahan penularan penyakit cacar monyet atau Monkeypox (Mpox).
“Pelabuhan Panjang ini menjadi satu-satunya simpul transportasi yang langsung menerima perjalanan internasional dari kapal-kapal berbagai negara. Dan bentuk pengawasan pertama saat kapal masuk akan ada pemberitahuan port of call mengenai riwayat perjalanan sebelumnya, di situ akan kita telusuri,” kata Kepala BKK Kelas 1 Panjang Sulistyono, Jumat, 30 Agustus 2024.
Baca juga: Raffi Ahmad Tetap Kena Hujat Warganet Meski Unggah Cerita Simpati Palestina
Ia mengatakan setiap kapal dari luar negeri akan masuk dalam status karantina sementara di tengah laut, di mana tim BKK Panjang akan mendatangi kapal untuk memeriksa anak buah kapal.
“Nanti di dalam masa karantina di tengah laut kami akan lihat dokumennya, memastikan orang-orang di kapal sehat. Kemudian memastikan juga mereka sudah tervaksinasi dengan baik, dan kami akan lihat riwayat perjalanan selama 21 hari terakhir, apakah dari Afrika atau tidak, sebab wabah cacar monyet ini dari sana,” katanya.
Rumah Sakit Rujukan
Kemudian tim pengawas kesehatan juga akan memastikan kapal dalam kondisi sehat dan bersih. Jadi kapal tidak boleh ada hewan atau serangga pembawa penyakit zoonosis seperti kecoa, atau tikus.
“Kebersihan ini akan kita awasi. Yang terpenting dokter dan perawat dari tim kesehatan akan melakukan pengawasan fisik untuk melihat ada lesi atau ruam yang mengarah ke cacar monyet. Kalau kita temukan, maka akan kita tangani sesuai standar operasional prosedur. Kemudian langsung dirujuk ke rumah sakit,” ucap dia.
Menurut dia, yang menjadi rumah sakit rujukan bila terdapat kasus cacar monyet yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), sebagai rumah sakit umum terdekat.
“Kalau sudah kita ambil sampel ruam atau lesinya akan kita kirim ke laboratorium di sini atau di Palembang. Kemudian dirujuk ke RSUDAM kalau ada kejadian di Bandara Radin Inten dan Pelabuhan Panjang. Kalau di Pelabuhan Bakauheni akan ke RSUD Bob Bazar. Untungnya ini bukan penyakit mematikan sehingga bisa sembuh. Tapi kita tetap harus waspada,” tambahnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News