Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan menyebarkan bibit tanaman cabai.
Plt. Kadis Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Mohammad Yusuf mengatakan pembagian bibit ini sebagai upaya pengedali inflasi yang tinggi.
Sebelumnya BPS Bandar Lampung mengeluarkan data terkait inflasi di Bandar Lampung per 30 November 2023. Inflasi Bandar Lampung menyentuh di angka 4,14 persen. Angkanya melampaui inflasi nasional yang berada di kisaran 3,0±1%
Baca juga : Cuaca Ekstrem dan Hama Ganggu Perkembangan Tanaman Cabai di Lampung Tengah
Inflasi di Kota Bandar Lampung disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas di wilayah tersebut. Salah satunya, cabai merah.
Serta pengaruh andil Inflasi di Kota Bandar Lampung juga disumbang oleh komoditas cabai rawit 0,20 persen, bawang merah sebesar 0,07 persen, daging ayam ras sebesar 0,05 persen, tarif angkutan udara sebesar 0,03 persen, dan telur ayam ras sebesar 0,03 persen.
Baca juga : Tanaman Cabai di Banjarmargo Terserang Busuk Buah
Yusuf mengaku telah mengirimkan ribuan bibit cabai, terong dan lainya kepada kelompok tani yang bakal disebarkan kepada masyarakat untuk ditanam di pekarangan rumah masing-masing.
“Upaya kita terbaru kemarin, sudah kita bagikan bibit cabai, terong dan lain-lain ke enam kelompok untuk memanfaatkan perkarangan sehingga masyarakat bisa menanam sendiri,” kata Yusuf, Rabu, 6 Desember 2023.
Selain itu, Yusuf pihaknya bakal melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi Lampung guna membahas inflasi yang dipicu oleh harga cabai yang naik di pasaran.
“Padahal kita pernah menduduki harga cabai di Rp 120 ribu hari ini Rp 90 ribu, inikan kaitannya satu El Nino. Kedua memang pasukan distribusi juga agak mandek kaitannya dengan panen. Ketiga memang harga dari pemasok sudah tinggi, jadi harga ini kita ga bisa menghindar,” terangnya.
Selain cabai, sejumlah komoditi lain menjelang Nataru yang mulai melambung yakni bawang dan tomat juga mulai mengalami kenaikan jelang natal dan tahun baru (nataru).
“Hal ini terjadi di tahun-tahun sebelumnya juga mendekati hari besar, sekarang bawang merah. Tapi inflasi nya seperti apa? Kenaikan 15% dari harga yang ada itu sudah peringatan untuk kita, bahwa itu terjadi kenaikan harga. Upaya Pemkot sudah lakukan posisi maksimal upaya itu dan dinas pangan tidak bisa melakukan subsidi, setelah (APBD) perubahan kemarin,” pungkasnya.