Jakarta (Lampost.co) — Tren penurunan angka urbanisasi pasca-Lebaran harus konsisten dilanjutkan. Hal itu harus dibarengi dengan berbagai upaya peningkatan potensi desa di tanah air, sebagai bagian dari mewujudkan proses pembangunan yang lebih merata.
“Tren penurunan angka urbanisasi pasca-Lebaran ini harus di barengi dengan konsistensi para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk bersama-sama mengembangkan berbagai potensi yang ada di desa,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan, akan ada 15.000-20.000 pendatang baru di Jakarta usai Lebaran 2024.
Jumlah itu cenderung turun jika di bandingkan dengan jumlah pendatang pasca-Lebaran 2022 dan 2023 yang masing-masing sebesar 25.918 orang dan 27.478 orang.
Tren yang sama juga terlihat di angka tahunan pendatang baru di Jakarta. Sepanjang 2023, jumlahnya menyentuh 136.200 orang, turun dari 151.752 orang pada 2022.
Lestari mengharapkan dengan peningkatan berbagai potensi yang ada di perdesaan dan sejumlah daerah di Nusantara, dapat menekan minat masyarakat untuk berbondong-bondong ke kota mencari pekerjaan.
Dana Desa
Rerie, sapaan akrab Lestari berharap, strategi pemerintah dalam pengembangan desa melalui pengalokasian dana desa dapat berjalan sesuai rencana.
Apalagi, tambah Rerie, pada tahun ini alokasi anggaran dana desa meningkat. Yaitu dari Rp2,68 triliun pada 2023 menjadi Rp2,77 triliun pada 2024.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, berpendapat, upaya peningkatan keterampilan masyarakat juga harus konsisten.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap dengan berbagai langkah tersebut dapat mengakselerasi pemerataan pembangunan di tanah air.
Rerie mendorong agar semua pihak dapat berperan aktif mewujudkan pembangunan fisik dan SDM yang lebih merata. Hal ini sebagai bagian dari upaya peningkatan daya saing nasional di era global yang sarat tantangan.