Bandar Lampung (Lampost.co) — Jairo Riedewald, pemain Royal Antwerp, memastikan proses naturalisasi untuknya membela Timnas Indonesia berjalan lancar tanpa kendala. Dia mengungkapkan saat ini semua proses hanya tinggal menunggu waktu.
Jairo juga meminta para suporter Timnas Indonesia untuk bersabar dan menunggu hasil akhir dari proses tersebut. Pemain keturunan Belanda-Indonesia, turut memberikan dukungan moril kepada Timnas Indonesia.
Dalam wawancara dengan akun fanbase @pemainketurunan.id, dia mengaku menonton pertandingan historis saat Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi 2-0 pada 19 November 2024.
“Saya menonton pertandingan Timnas melawan Arab Saudi. Itu hasil yang luar biasa yang membawa Timnas ke posisi ketiga Grup C. Kemenangan itui membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mencetak sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026,” ujar Jairo.
Karier Jairo Riedewald
Jairo memulai karier profesional di akademi Ajax Amsterdam dan melakukan debut di tim utama pada Desember 2013. Kemudian, ia bergabung dengan Crystal Palace di Liga Inggris, dengan mendapatkan 80 pertandingan liga dan mencetak dua gol selama tujuh musim.
Jairo Riedewald pun melanjutkan kariernya di Royal Antwerp, klub asal Liga Belgia, pada 2024.
Sementara di level internasional, Riedewald pernah tampil tiga kali untuk Timnas Belanda senior pada 2015. Namun, regulasi FIFA membuat pemain tersebut memenuhi kriteria tertentu untuk berganti asosiasi sepak bola.
Hal ini membuat Jairo Riedewald memenuhi syarat untuk membela Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert.
Proses Naturalisasi Jairo Riedewald
Selanjutnya, Jairo mulai berbicara soal proses naturalisasinya pada Agustus 2024 lalu. Ia menegaskan tidak ada hambatan dalam proses tersebut. “Tidak ada kendala sama sekali soal naturalisasi. Kita hanya perlu menunggu waktu dan melihat proses ini berjalan,” kata dia.
Jairo Riedewald menutup pernyataannya dengan optimisme bisa segera bergabung dengan skuad Garuda. Terutama untuk memberikan kontribusi dan mendorong Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.