Jakarta (Lampost.co) — Posisi Direktur Teknik Timnas Indonesia hingga saat ini masih kosong. Setelah beberapa nama sempat mencuat, termasuk Louis van Gaal dan Patrick Kluivert, PSSI akhirnya memilih berhati-hati dalam memilih sosok yang tepat. Pencarian direktur teknik timnas mengerucut pada beberapa kandidat kuat yang salah satunya merupakan mantan tangan kanan Frank Rijkaard di Barcelona.
Baca juga: Lima Pemain Keturunan Eropa Menunggu Dinaturalisasi Siap Perkuat Timnas Indonesia
Poin Penting:
-
PSSI sangat berhati-hati memilih Direktur Teknik untuk Timnas Indonesia.
-
Tiga Kandidat Utama memiliki pengalaman internasional di level sepak bola Eropa.
-
Nama Simon Tahamata tidak menjadi kandidat karena faktor kontroversialnya.
Sangat Berhati-hati
Menurut Ketua Umum PSSI Erick Thohir, pihaknya sangat berhati-hati dalam memilih calon direktur teknik agar tidak menemui kendala di masa depan. Ia menjelaskan PSSI tengah bekerja keras untuk melengkapi staf kepelatihan Timnas Indonesia dengan pertimbangan matang. “Kami masih mencari sosok yang tepat,” ujarnya.
Pertanyaan Besar
PSSI telah mengambil beberapa keputusan penting, termasuk menunjuk Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih Patrick Kluivert, serta pelatih kepala Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg. Keputusan terakhir adalah penunjukan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia pada 25 Februari 2025. Walau begitu, pertanyaan besar tetap muncul mengenai siapa yang akan mengisi posisi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Tiga Nama Kandidat Muncul
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan analis sepak bola Indonesia, ada tiga nama sebagai kandidat kuat untuk menduduki posisi tersebut.
1. Jos Luhukay
Nama pertama yang muncul sebagai calom direktur teknik timnas adalah Jos Luhukay, mantan pelatih VFB Stuttgart di Bundesliga. Pelatih asal Jerman itu saat ini sedang menganggur, setelah terakhir menangani VVV-Venlo pada 30 Mei 2022.
Meski Luhukay belum memiliki pengalaman sebagai direktur teknik, karier kepelatihannya yang panjang, termasuk meraih trofi bergengsi Hertha Berlin dan Borussia Monchengladbach, menjadikannya salah satu kandidat kuat.
2. Fred Rotten
Nama kedua adalah Fred Rotten, pelatih berusia 62 tahun yang memiliki pengalaman luas di berbagai klub besar Eropa. Selama kariernya sebagai pemain, Rotten menghabiskan waktu 13 tahun bersama FC Twente sebelum beralih menjadi pelatih.
Rotten pernah melatih sejumlah klub ternama seperti Schalke 04, PSV Eindhoven, Feyenoord, hingga Maccabi Haifa. Baru-baru ini, ia juga melatih Anderlecht.
Pengalaman internasional yang luas serta karier kepelatihan yang mentereng menjadikan Fred Rotten sebagai calon yang sangat potensial untuk posisi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
3. Hendrik Willem ten Cate
Nama terakhir adalah Hendrik Willem ten Cate, yang memiliki pengalaman sebagai asisten pelatih legendaris Frank Rijkaard di Barcelona. Ten Cate berperan penting dalam kesuksesan Barcelona meraih dua gelar bergengsi, yakni Liga Champions UEFA dan La Liga pada 2005-2006.
Selain itu, Ten Cate juga membawa Ajax Amsterdam meraih tiga trofi, serta memperoleh kesuksesan di klub-klub lain seperti Al-Jazira Club dan MTK Hungaria FC. Saat ini, Ten Cate menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Suriname. Pengalaman internasional yang sangat luas serta keberhasilannya di level tertinggi menjadikan Ten Cate salah satu kandidat untuk mengisi posisi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Simon Tahamata Tidak Masuk Kandidat
Satu nama yang sebelumnya sempat mencuat sebagai calon direktur teknis timnas adalah Simon Tahamata. Namun analis sepak bola Indonesia, Coach Justin, menyebutkan peluang Tahamata mendapatkan jabatan ini sangat kecil. Hal ini karena faktor latar belakangnya yang terkait dengan identitas RMS (Republik Maluku Selatan), yang bisa memicu kontroversi dan kurang cocok untuk posisi tersebut.








