Jakarta (Lampost.co) — Menjelang laga Australia vs Indonesia, pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick menilai Timnas Indonesia adalah tim underdog.
Underdog atau sebuah tim yang tak terlalu diperhitungkan di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini. Selain itu, Indonesia menjadi tim dengan peringkat terendah FIFA dari lima kontestan di Grup C.
Menjelang laga Australia vs Indonesia, Jepang menjadi negara dengan peringkat tertinggi di Grup C dengan menempati posisi 15 dunia.
Baca Juga:
Jadwal Laga Australia vs Indonesia, Main Kamis Ini Jam 4 Sore, Live RCTI
Di bawah Jepang, ada Australia di posisi 26, lalu Arab Saudi di posisi 59 dunia. Bahrain dan China menjadi dua negara yang paling dekat dengan Indonesia, yang saat ini berada di peringkat 127 dunia.
Meski demikian, peringkat Bahrain dan China masih jauh di atas Indonesia karena keduanya masih berada di posisi 100 besar. Bahrain ada di posisi 81 dan China di posisi 90.
“Saya pikir kami masih underdog,” kata Struck mengutip dari laman resmi AFC, Selasa, 18 Maret 2025.
Menjadi tim underdog bukan berarti sebuah tim tak mendapatkan kesempatan untuk menang. Indonesia sudah membuktikannya pada laga terakhirnya saat menghadapi Arab Saudi yang jauh di atas mereka. Saat itu tim Garuda berhasil mengandaskan Green Falcons dengan skor 2-0.
Dan hal ini, kata Struick, juga akan mungkin terjadi ketika Indonesia akan bertandang melawan Australia di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis, 20 Maret 2026 pukul 16.10 WIB.
“Kami telah menunjukkan dan akan menunjukkan bahwa kami bisa mendapatkan hasil di sana. Kami akan melakukan segalanya untuk mendapatkan tiga poin,” kata striker 21 tahun itu.
Selalu Berkembang
Struick juga menyebut Indonesia selalu berkembang dalam setiap pertemuannya melawan Australia. Pada tahun lalu, kedua tim bertemu dua kali. Pertama di babak 16 besar Piala Asia 2023. Kedua di kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.
Dalam dua laga itu, meski belum meraih kemenangan, Indonesia menunjukkan progres signifikan pada pertemuan kedua setelah dibantai 0-4 di pertemuan pertama.
“Kami bermain di Piala Asia dan kalah 4-0, tetapi itu adalah awal dari proses ini. Dalam pertandingan itu, dalam 20 menit pertama kami sangat kuat dan saya kira kami seharusnya mencetak gol. Tetapi setelah itu Socceroos lebih menguasai permainan dan Anda bisa melihat kualitas mereka untuk mencetak gol empat kali,” katanya.
“Namun saat kami bermain berikutnya, skornya 0-0 di kualifikasi Piala Dunia. Dan sejujurnya, saya pikir itu hasil yang adil,” ujarnya.