Riyadh (Lampost.co) — Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini kecewa dengan performa video assistant referee (VAR) dalam laga semifinal Supercoppa Italia menghadapi Inter Milan. Atalanta takluk dengan skor 0-2 dari Nerazzurri lewat dua gol Denzel Dumfries.
Menurut Gasperini, sepak pojok yang Inter Milan dapatkan tidak sah. Lalu gol Dumfries menurut Gasperini juga tidak sah karena Stefan de Vrij dianggap menghalangi pandangan kiper Atalanta, Marco Carnesecchi.
“Itu bukanlah sepak pojok, Stefan de Vrij offside dan berdiri di depan kiper. Ditambah lagi ada pelanggaran yang jelas oleh Dumfries terhadap Giorgio Scalvini dengan mendorongnya menggunakan kedua tangan,” kata Gasperini mengutip dari Football Italia.
Baca Juga:
Dumfries Cetak Dua Gol Kemenangan Inter Milan atas Atalanta
“Ini adalah Italia mengekspor versi buruk VAR. Di satu sisi mereka meninjau offside Charles De Ketelaere selama tujuh menit, tapi tidak bisa melihat hal-hal sejelas ini,” kecamnya.
Inter Milan pun berhasil melaju ke final Supercoppa Italia usai menang dari Atalanta. Di partai pamungkas, pasukan Simone Inzaghi akan menghadapi pemenang antara Juventus versus AC Milan.
Dapat Pengalaman Berharga
Sebelumnya Gian Piero Gasperini tak terlalu terpukul dengan kekalahan timnya dari Inter Milan pada semifinal Supercoppa Italia tersebut.
Menurut Gasperini, timnya tampil relatif baik dan bisa mengimbangi Inter Milan pada babak kedua. Tapi Gasperini merasa pada babak pertama Atalanta terlalu mudah kehilangan bola dan tak bisa mengembangkan permainan.
“Semuanya menjadi sulit ketika kami ketinggalan, namun itu adalah pengalaman yang sangat berharga,” kata Gasperini kepada Sport Mediaset.
“Ada momen pada babak pertama di mana kami kehilangan bola terlalu mudah. Tapi kami menciptakan banyak kesempatan mencetak gol pada babak kedua,” ulasnya.
“Inter adalah salah satu tim terbaik di Eropa. Jadi, tampil baik menghadapi mereka dan merasa kami bisa melakukan lebih adalah hal yang baik,” tutupnya.