Jakarta (Lampost.co)—Presiden RI, Prabowo Subianto, telah resmi melantik 11 pejabat Kabinet Merah Putih hasil perombakan atau reshuffle jilid III di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Salah satunya, terdapat Erick Thohir yang menjabat menteri pemuda dan olahraga (menpora).
Poin penting:
- Presiden RI, Prabowo Subianto, melantik Erick Thohir menjadi menteri pemuda dan olahraga (menpora).
- Erick Thohir menggantikan Dito Ariotedjo yang terkena perombakan.
- Erick terkenal juga sebagai sosok yang memiliki jejak panjang di dunia olahraga.
Pelantikan Erick untuk menggantikan menpora sebelumnya, Dito Ariotedjo. Presiden memercayakan tugas sebagai menpora itu kepada Erick setelah menjadi menteri BUMN sejak 2019, dan dalam kondisi masih menjadi ketua umum induk sepak bola Tanah Air (PSSI) sejak 2023.
Jauh sebelum menjadi menteri dan tokoh olahraga, Erick menapaki jalan sebagai seorang pengusaha terlebih dahulu. Sejak muda, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini menunjukkan ketertarikan pada dunia bisnis, mengikuti jejak ayahnya, Mochammad Teddy Thohir, salah satu pendiri Grup Astra.
Baca juga: Presiden Lantik Erick Thohir Jadi Menpora Anyar
Setelah menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat dengan gelar master of business administration (MBA) dari National University, California, Erick pulang ke Tanah Air dan memulai karier bisnis. Bersama rekan-rekannya, ia mendirikan Mahaka Group, perusahaan yang bergerak di bidang media, periklanan, dan hiburan.
Mahaka Group kemudian berkembang menjadi salah satu kelompok usaha yang memiliki pengaruh besar di sektor media. Erick menguasai beberapa media cetak, radio, hingga televisi. Kehadiran grup ini mengukuhkan reputasinya sebagai pengusaha muda yang berani mengambil peluang.
Kiprah di Dunia Olahraga
Erick terkenal juga sebagai sosok yang memiliki jejak panjang di dunia olahraga. Dari bola basket, sepak bola, hingga ajang olahraga internasional, Erick konsisten menggabungkan kecintaannya terhadap olahraga dengan semangat berbisnis.
Hobi bola basket membawa Erick mendirikan dan mengelola Satria Muda Pertamina Jakarta, salah satu klub basket paling berprestasi di Indonesia. Tidak hanya itu, ia turut aktif mengembangkan kompetisi bola basket nasional, termasuk mendorong profesionalisasi liga.
Baca juga: Alasan Erick Thohir Tolak Wasit Kuwait untuk Pimpin Laga Timnas Indonesia
Go International
Perjalanan Erick kemudian merambah ke olahraga global. Pada 2011, ia mencatatkan langkah besar dengan membeli saham DC United, klub sepak bola Amerika yang berlaga di Major League Soccer (MLS).
Di tahun yang sama, ia juga ikut menjadi pemilik Philadelphia 76ers, klub basket legendaris NBA. Langkah ini menjadikannya salah satu pengusaha Asia yang berani masuk ke liga olahraga terbesar dunia.
Tersohor di Kalangan Fan Sepak Bola
Puncak kiprah Erick di dunia olahraga internasional terjadi pada 2013-2018, ketika resmi mengakuisisi mayoritas saham klub sepak bola raksasa Italia, Inter Milan. Erick pun menjadi orang Asia pertama yang memimpin klub sebesar Inter dan namanya makin terkenal di kalangan pencinta sepak bola dunia. Di Indonesia, Erick juga sempat menjadi presiden klub Persib Bandung, memperlihatkan komitmennya pada sepak bola nasional.
Perannya tidak berhenti di level klub. Ia mendapat kepercayaan sebagai ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 Jakarta–Palembang. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia sukses menggelar hajatan olahraga terbesar di Asia tersebut dan mendapat pujian internasional.
Pada Februari 2023, Erick kembali menegaskan pengaruhnya di dunia olahraga Tanah Air dengan terpilih sebagai ketua umum PSSI. Tantangan yang ia hadapi tidak ringan karena harus memperbaiki tata kelola sepak bola, meningkatkan pembinaan usia muda, hingga membangun kepercayaan publik.
Di bawah tangan dinginnya sebagai ketum PSSI, Erick membuat gebrakan dengan mendatangkan banyak pemain naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia yang sedang berjuang ke Piala Dunia 2026. Selain itu, kompetisi sepak bola nasional makin berkembang dengan penggunaan video asisten wasit atau VAR.