• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 15/10/2025 02:21
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Otomotif

Sederet Penyebab Pasar Mobil Bekas Terpuruk

EffranbyEffran
12/10/25 - 13:46
in Otomotif
A A
Pengunjung mengamati motor listrik Alva One yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Pengunjung mengamati motor listrik Alva One yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Jakarta (Lampost.co) — Pasar mobil bekas di Indonesia sedang menghadapi masa paling berat dalam beberapa tahun terakhir. Meski industri otomotif nasional masih tumbuh, sektor mobil bekas justru terseret turunnya daya beli masyarakat dan ketatnya aturan kredit.

Ketua Asosiasi Mobil Bekas Indonesia (AMBI), Tjung Subianto, mengatakan permintaan mobil bekas sebenarnya masih ada. Namun, banyak calon pembeli gagal mendapatkan persetujuan dari lembaga pembiayaan.

“Permintaan tetap tinggi, tapi banyak yang akhirnya batal beli karena enggak lolos leasing,” ujar Tjung.

Kredit Seret Penghambat Utama Penjualan

Menurut Tjung, pembiayaan menjadi masalah paling krusial di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Banyak konsumen kelas menengah ke bawah mengandalkan kredit untuk membeli mobil bekas. Namun kini, proses persetujuan kredit makin sulit.

“Leasing sekarang jauh lebih ketat. Data mereka menunjukkan peningkatan kredit macet, jadi banyak pengajuan yang ditolak,” ujarnya.

Ketatnya aturan itu membuat pelaku usaha mobil bekas kesulitan memutar stok kendaraan. Beberapa dealer bahkan menahan pembelian unit baru karena takut mobilnya tidak cepat laku.

Mobil Murah Tak Lagi Pilihan Aman

Hal mengejutkan datang dari segmen mobil murah di bawah Rp100 juta. Jika sebelumnya segmen itu selalu stabil saat ekonomi melambat, tahun itu justru ikut goyah.

“Mobil Rp100 juta ke bawah sekarang juga lesu. Masalahnya bukan karena mobil listrik, tapi ekonomi yang lagi seret,” kata Tjung.

Konsumen di segmen itu umumnya berasal dari kalangan pekerja urban. Namun, mereka justru menjadi kelompok paling terdampak akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan pendapatan. “Banyak yang kehilangan pekerjaan atau gajinya enggak tetap, jadi enggan ambil cicilan baru,” tambahnya.

Daerah Penghasil SDA Masih Tahan Banting

Meski kondisi pasar secara umum lesu, Tjung menegaskan tidak semua daerah mengalami penurunan serupa. Beberapa wilayah di luar Jawa dengan basis ekonomi tambang atau perkebunan justru menunjukkan stabilitas yang lebih baik.

“Kalau di daerah yang hasil buminya kuat, daya belinya masih aman. Tapi, di kota besar seperti Jakarta, semua kena imbas,” katanya.

Wilayah seperti Kalimantan dan Sumatera masih punya permintaan cukup stabil berkat aktivitas industri ekstraktif yang tetap berjalan.

Harapan Pedagang

Pelaku usaha mobil bekas berharap pemerintah dan lembaga pembiayaan memberikan kebijakan yang lebih longgar agar pasar kembali bergairah. Relaksasi kredit, seperti uang muka lebih ringan atau tenor lebih panjang, bisa menjadi solusi sementara.

Selain itu, peningkatan kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi juga menjadi kunci. Tanpa daya beli yang kuat, pasar mobil bekas sulit bangkit, meskipun stok melimpah dan harga sudah ditekan.

“Pasar itu butuh napas baru. Kalau kredit terbuka lagi, saya yakin penjualan bisa pulih pelan-pelan,” tutup Tjung.

Tags: AMBIdaya beli turunekonomi lesukredit kendaraankredit macetleasing mobil bekasmobil bekas Rp100 jutaotomotif Indonesiapasar mobil bekaspenjualan mobil bekas
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Deretan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan: Ford Fiesta hingga Mercy Elegan

Deretan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan: Ford Fiesta hingga Mercy Elegan

byEffran
14/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Harga mobil baru yang terus naik membuat banyak orang beralih ke pasar mobil bekas. Bujet sekitar...

mobil LCGC. Dok Finance

Deretan Mobil Bekas Rp 50 Jutaan: Honda Jazz, Jimny, hingga BMW Klasik

byEffran
12/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Harga mobil baru terus melonjak, tetapi mobil bekas Rp 50 jutaan tetap jadi incaran banyak orang....

ilustrasi mobil bekas. Freepik

Pilihan Mobil Bekas Rp 130 Jutaan

byEffran
12/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Membeli mobil bekas dengan harga sekitar Rp 130 jutaan kini jadi pilihan populer. Dana tersebut membuat...

Load More

Berita Terbaru

Pastikan Peningkatan Kualitas Infrastruktur di Lampung Berjalan Optimal
Lampung

Pastikan Peningkatan Kualitas Infrastruktur di Lampung Berjalan Optimal

byRicky Marlyand1 others
15/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan komitmennya untuk terus memastikan...

Read moreDetails
Menko Infrastruktur Tegaskan Kolaborasi Jadi Kunci Mengawal Arah Pembangunan

Menko Infrastruktur Tegaskan Kolaborasi Jadi Kunci Mengawal Arah Pembangunan

15/10/2025
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela bersama Ketua PPTI Wilayah Lampung, Wirman. Dok Diskominfo

Kolaborasi Percepat Eliminasi TBC 2030

14/10/2025
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela. Dok Diskominfo

Lampung Siapkan Langkah Strategis Menekan TBC

14/10/2025
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli. Lampost.co/Silvia

Penanggulangan TBC di Lampung Tekankan Lima Fokus Utama

14/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.