Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memacu pembangunan infrastruktur jalan melalui 52 paket kegiatan perbaikan dan peningkatan jalan. Perbaikan infrastruktur jalan ini terbagi dalam dua tahap pengerjaan pada tahun 2025.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, M. Taufiqquloh, mengungkapkan, untuk tahap pertama terdiri dari 25 paket. Sebanyak 10 paket di antaranya sudah mencapai Provisional Hand Over (PHO) dan target seluruhnya rampung pada September mendatang.
Sebanyak 10 paket yang sudah PHO meliputi ruas Gedung Tataan–Kedondong, Kotabumi–Bandar Abung, Jabung–Labuhan Maringgai, Kota Agung–Simpang Kuripan, Sukamara–Simpang Kuripan, Gunung Labuhan–Gunung Betuah, serta Tanjung Kari–Metro.
“Sisanya sedang dalam tahap penyelesaian dan akan selesai sesuai jadwal pada September,” kata Taufiqquloh, Minggu, 10 Agustus 2025.
Baca Juga:
Pemprov Lampung Fokus Perbaikan Jalan pada Kelanjutan Pembangunan Kota Baru
15 Persen
Sementara itu, tahap kedua yang mencakup 27 paket jalan telah selesai proses lelang dan mulai dikerjakan di lapangan dengan progres sekitar 15 persen. Seluruh paket tahap kedua targetnya tuntas pada Desember 2025.
Menurut Taufiqquloh, dari total 98 ruas jalan yang ada, sebagian besar sudah dalam kondisi baik. Sehingga prioritas perbaikan akan fokus pada ruas dengan kerusakan berat. Namun keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri.
“Untuk kerusakan berat, biaya perbaikan bisa mencapai Rp10–20 miliar per kilometer. Sementara panjang kerusakan di beberapa ruas mencapai 7 hingga 14 kilometer. Jadi memang masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru, masih terdapat sekitar 92 kilometer jalan di Lampung yang belum pernah di aspal.
Beberapa di antaranya sudah mulai tertangani secara bertahap, seperti ruas Kiluan–Umbar, Umbar–Putih Doh, Blok 9 Sanggi, Blok 9 Suoh, dan Kasui Giham–Air Ringkih. Kemudian Tajab–Adi Jaya, Adi Jaya–Tulung Randu, Simpang Unit 8, dan Gedung Aji–Umbul Mesir.
“Perkiraan kebutuhan untuk penanganan ruas-ruas tersebut mencapai Rp920 miliar. Sehingga akan dikerjakan bertahap sesuai kemampuan anggaran daerah,” jelas Taufiqquloh.