Bandar Lampung (Lampost.co) — Kelanjutan pembangunan Kota Baru di Kabupaten Lampung Selatan memicu beragam tanggapan dari sejumlah masyarakat.
Proyek yang katanya akan menjadi pusat pemerintahan ini dinilai sebagian warga masih menyisakan persoalan, terutama soal akses dan prioritas pembangunan.
Surya (35), warga setempat, mengaku pesimistis jika Kota Baru menjadi pusat perkantoran pemerintah dalam waktu dekat. Ia menilai, sarana penunjang seperti akses jalan dan transportasi belum memadai.
Baca Juga:
Kota Baru Harus Menjadi Simbol Kemajuan Lampung
“Kalau untuk pusat pemerintahan, aksesnya harus benar-benar siap. Saat ini kan masih jauh dari kata layak. Menurut saya, lebih baik pemerintah fokus dulu memperbaiki program yang benar-benar menyentuh masyarakat,” ujar Surya.
Ia mengatakan, masih banyak program yang lebih penting khususnya yang mengedepankan masyarakat. “Bantuan-bantuan sosial lebih penting dibandingkan fokus pembangunan Kota Baru,” katanya.
Mendukung
Berbeda dengan Khoirri (40). Ia justru mendukung penuh rencana kelanjutan pembangunan Kota Baru tersebut. Menurutnya, infrastruktur kerangka bangunan yang sudah berdiri tampak megah dan berpotensi menjadi kantor pemerintahan yang representatif.
“Bangunannya saja sudah kelihatan megah, sayang kalau dibiarkan terbengkalai. Harapannya, kalau sudah berfungsi, kinerjanya juga harus sebanding. Pegawainya bekerja lebih baik dan melayani masyarakat dengan maksimal,” kata Khoirri.
Namun ia berharap agar pembangunannya berlangsung secara cepat dan tidak bertele-tele. “Harapannya jangan jadi ladang korupsi dengan alih-alih mega proyek, tapi tak berjalan dengan baik,” katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sebelumnya menyebut pembangunan Kota Baru akan terus berlanjut. Bahkan akan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) agar percepatan realisasinya lebih optimal.







