Bandar Lampung (Lampost.co) — Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) tepatnya di Desa Haji Mena, Natar, Lampung Selatan, lumpuh total akibat terendam, Sabtu, 24 Februari 2024, malam. Air menggenang di jalur kiri dan kanan menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas.
Pantauan Lampost.co sekitar pukul 20.10 WIB, banjir masih menggenang dan belum ada kendaraan yang lewat.
Akibat kejadian itu lalu lintas dari dua arah macet parah. Bahkan di Jalan Bypass dari arah Way Halim menuju Bundaran Raden Intan padat merayap.
“Saya dari Tanjung Senang mau ke arah Pramuka lewat bypass, satu jam lebih baru lolos dari kemacetan,” kata Ramsi (22), seorang pengendara kepada Lampost.co.
Selain itu, Jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa juga tertutup akibat genanangan di depan SPBU Rajabasa. Banyak pengendara yang melawan arah, atau mengalihkan kendaraannya melalui terminal Rajabasa.
Meski lolos dari tepat itu, para pengendara yang menuju Natar tetap terjebak di jalinsum.
Jalan Protokol
Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah jalan protokol. Berdasarkan pantauan Lampost.co, sebagian Jalan Sultan Agung, Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Teuku Umar digenangi air sekitar 30 cm.
Bahkan di depan Mall Boemi Kedaton (MBK) terjadi kemacetan parah karena banjir yang cukup tinggi.
Kendaraan roda dua maupun roda empat merayap. Bahkan banyak juga memilih berhenti tidak melanjutkan perjalanan.
Sebagian rumah di Gang Beringin, Jalan ZA Pagar Alam, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung terendam banjir akibat luapan sungai.
Warga sekitar, Deni mengatakan sejak 35 tahun terakhir baru kali ini banjir terparah yang pernah terjadi. “Ini baru banjir terparah sampai ke rumah saya dan ada sebagian rumah yang mengungsi karena terendam banjir hingga sepinggang orang dewasa,” kata dia.
Dia bersama warga lain yang rumahnya terendam berusaha menyelamatkan barang berharga dan dokumen penting agar tidak terkena air. “Sudah ngangkatin barang-barang, ini sampai ke kasur saya juga karena tadi gak sempet nyelametin karena cepat bener airnya naik,” kata dia.